Repelita, Jakarta - Pengamat kebijakan publik sekaligus mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengkritik peran Menteri Ketenagakerjaan yang dinilainya melenceng dari tugas utama.
Menurutnya, Menaker seharusnya tidak berperan layaknya agen tenaga kerja Indonesia yang mencari peluang kerja di luar negeri.
Hal ini disampaikan Said Didu melalui akun X miliknya, @msaid_didu.
“Mohon maaf, tugas utama Menaker bukan menjadi agen TKI mencarikan lapangan kerja di luar negeri, tapi berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuka dan melindungi lapangan kerja di dalam negeri,” tulisnya.
Pernyataan tersebut muncul di tengah sorotan publik atas kunjungan-kunjungan Menaker ke luar negeri yang lebih banyak difokuskan pada penempatan TKI.
Said Didu menilai Menaker seharusnya fokus membenahi sektor ketenagakerjaan nasional.
Menurutnya, penting bagi pemerintah memastikan warganya mendapatkan pekerjaan layak di dalam negeri.
“Negara harus hadir melindungi pekerja lokal dan membuka lapangan kerja seluas mungkin di dalam negeri,” tegasnya.
Unggahannya menuai respons dari warganet.
“Baru kali ini Menaker lebih mirip calo kerja luar negeri,” tulis akun @pencarilurus.
Akun lain, @batakberdasi, menulis, “Kerja di luar negeri memang pilihan, tapi pemerintah jangan lepas tangan soal kerjaan dalam negeri.”
Kritik ini memperkuat sorotan terhadap kebijakan tenaga kerja yang dinilai belum menyentuh kebutuhan utama pekerja domestik.
Said Didu juga menyebut, prioritas kerja Menaker ke depan harus mengutamakan penciptaan iklim usaha yang sehat dan kolaboratif antarinstansi.
Menurutnya, jika hanya fokus ke luar negeri, maka peran strategis kementerian ini menjadi lemah di dalam negeri.
Ia menegaskan, Indonesia seharusnya menjadi negara pencipta lapangan kerja, bukan hanya pemasok tenaga kerja ke luar negeri.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok