Repelita, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan dirinya ingin memindahkan patung MH Thamrin dari persimpangan Jalan Merdeka Selatan ke Jalan MH Thamrin.
Pramono menyebut hal itu penting sebagai simbol identitas Jakarta dan Betawi.
Hal ini disampaikan Pram dalam acara halal bihalal bersama Muhammadiyah DKI Jakarta di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.
"Patung MH Thamrin tidak di Jalan MH Thamrin, nggak ada yang protes. Yang protes malah gubernur Jawa yang bukan Betawi," kata Pramono.
Ia menegaskan bahwa patung tersebut harus dipindahkan ke jalan yang sesuai dengan namanya.
"Karena ini simbol Jakarta, ini simbol Betawi," ujarnya.
Menurut Pramono, patung MH Thamrin nantinya tak boleh kalah dengan patung Jenderal Soedirman.
Keberadaan patung, kata dia, menjadi bentuk penghargaan atas jasa-jasa besar tokoh terhadap Jakarta.
"Ini bentuk penghargaan kita kepada orang yang berjasa membangun Jakarta yaitu Mohammad Hoesni Thamrin," tegasnya.
Pramono juga menyebut anggaran pembangunan patung akan menggunakan dana Koefisien Lantai Bangunan atau KLB.
"Jangan khawatir, saya akan bangun pakai dana KLB. Supaya nggak ada yang menumpangi," ucapnya.
Ia juga menegaskan siap bertanggung jawab jika terjadi protes dari pihak mana pun.
"Kalau ada yang protes, saya yang punya ide, saya yang bertanggung jawab, saya yang akan menyelesaikannya," pungkasnya.
Selain soal patung, Pramono juga berencana menghapus istilah RSUD di Jakarta.
Ia menilai penggunaan nama Rumah Sakit Umum Daerah terkesan mengecilkan kualitas rumah sakit itu sendiri.
"Memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri," katanya.
Ia mencontohkan RSUD Tarakan yang menurutnya memiliki fasilitas sangat bagus.
Namun karena menyandang nama RSUD, kesannya jadi tidak setara dengan kualitas sebenarnya.
"Begitu namanya RSUD, maka gradenya menjadi turun," ucapnya.
Ia pun menyarankan penggantian nama menjadi Rumah Sakit Internasional Tarakan.
Menurutnya, itu akan memberikan kesan yang jauh lebih baik.
Hal yang sama juga akan diberlakukan untuk RSUD Cakung dan beberapa rumah sakit lainnya di Jakarta.
"Misalnya menjadi RS Ali Sadikin atau yang lain, nanti kita sepakati bersama," ujarnya.
Pramono juga menegaskan akan melanjutkan program-program gubernur sebelumnya.
Termasuk penyelesaian JIS yang digagas Anies Baswedan serta perbaikan kawasan Kalijodo peninggalan Ahok.
"Yang paling penting, kita memberikan penghargaan kepada siapa pun yang berjasa," katanya.
Menurutnya, gagasan patung MH Thamrin sendiri sudah ada sejak era Bang Yos dan dilanjutkan di masa Bang Foke.
Namun saat itu, belum ada yang berani meletakkan patung di Jalan Thamrin karena terlalu dekat dengan istana.
"Kalau saya, namanya saja MH Thamrin, simbol Jakarta, ya harus di Jalan Thamrin," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok