Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tegaskan Pentingnya Kualitas Makanan Program MBG Usai Kasus Dugaan Keracunan Siswa di Batang

 Waspadai Kualitas Makanan Program MBG, Pemprov Jateng Tegas Evaluasi Usai Kasus Dugaan Keracunan. (X/@Fahrihamzah)

Repelita, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan pentingnya kualitas makanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul adanya kasus dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Batang.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menekankan bahwa penyelenggara program MBG wajib menjaga kebersihan serta mutu makanan yang diberikan kepada siswa. “Saya mohon dijaga kebersihannya, dijaga kualitasnya. Saya mendengar ada satu kabupaten yang makanannya tidak layak konsumsi. Ini harus segera ditinjau,” kata Taj Yasin, dikutip Sabtu, 19 April 2025.

Ia menekankan bahwa MBG bukan sekadar pembagian makanan, tetapi harus melalui proses evaluasi yang ketat terhadap pihak pelaksana. Gus Yasin, sapaan akrab Wakil Gubernur, menyatakan, jika ditemukan dapur MBG yang tidak memenuhi standar, maka pelaksana dapat diganti. Sebaliknya, dapur yang beroperasi dengan baik akan tetap dilanjutkan.

Saat ini, tercatat ada 129 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng. “Khusus di Kabupaten Kudus, sudah ada lima dapur MBG yang berjalan. Kami sudah kumpulkan para Sekda di Semarang untuk membahas peningkatan koordinasi dan kualitas pelaksanaan program ini,” lanjutnya.

Pemprov Jateng juga telah mengusulkan 21 dapur MBG tambahan kepada pemerintah pusat. Penambahan ini merupakan bagian dari rencana nasional Badan Gizi Nasional (BGN) yang menargetkan pembangunan tiga dapur MBG baru di setiap kabupaten.

Kasus dugaan keracunan MBG di Kabupaten Batang menjadi sorotan publik. Setidaknya 60 siswa dari tingkat TK hingga SMP mengalami gejala seperti mual, muntah, pusing, dan diare setelah mengonsumsi mi dari menu MBG pada Senin, 14 April 2025. Data dari Dinas Kesehatan Batang menunjukkan, siswa yang terdampak tersebar di berbagai sekolah. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • TK Salimah: 2 siswa
  • SDN Proyonanggan 5: 19 siswa
  • TK Al Karomah: 3 siswa
  • TK Aisyiah: 2 siswa
  • SMPN 1 Batang: 10 siswa
  • SDN Kauman 1: 9 siswa
  • SDN Kauman 6: 13 siswa
  • SDN Kauman 3: 2 siswa
Baca Juga

Menurut Epidemiolog Dinas Kesehatan Batang, Khairunnisa, sebagian besar siswa mengalami mual. Namun, kondisi mereka tidak sampai memerlukan perawatan rumah sakit dan kini telah kembali bersekolah. Khairunnisa menyebutkan bahwa sampel makanan yang dikonsumsi siswa pada hari kejadian telah dikirim ke Balai Kesehatan PAK Semarang untuk diuji laboratorium. Sampel yang diperiksa meliputi mi, sayur sawi, dan telur dadar.

Dinas Kesehatan Batang pun segera melakukan sosialisasi ulang kepada sekolah-sekolah agar lebih waspada. Guru diimbau untuk mencicipi makanan terlebih dahulu sebelum disajikan kepada murid. Bila terdapat aroma atau tampilan yang mencurigakan, makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi.

Dinkes Batang mengaku rutin melakukan pengecekan terhadap dapur MBG. Pemeriksaan meliputi kualitas air, kondisi dapur, dan bahan makanan yang digunakan. Koordinasi dengan BGN juga terus dilakukan demi menjamin kelayakan program ini.

"Setiap dapur MBG wajib memiliki sertifikat dari Dinas Kesehatan sebagai bukti bahwa mereka layak menyajikan makanan untuk program ini," tegas Khairunnisa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang, Bambang Suryantoro, menuturkan bahwa versi mereka mencatat hanya 13 siswa dari dua SD yang mengalami gejala keracunan. Ia menyebut gejala tersebut ringan, seperti mual dan pusing, dan siswa sudah kembali bersekolah sehari setelah kejadian. “Penyebabnya kemungkinan dari mi yang disajikan. Kami akan lakukan evaluasi lebih dalam,” ujar Bambang.

Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, dikabarkan sudah memerintahkan evaluasi terhadap vendor yang bertanggung jawab menyuplai makanan. Jika ditemukan pelanggaran dalam standar penyajian atau kebersihan, maka izin vendor tersebut akan dicabut.

“Ke depan, kami akan meningkatkan pengawasan secara langsung ke sekolah maupun dapur MBG,” tambah Bambang. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved