Repelita Jakarta – 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) memilih untuk mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi dan ujian.
Fenomena ini mendapat perhatian publik, terutama dari ekonom dan pemerhati kebijakan publik, Said Didu.
Menurut Said Didu, angka pengunduran diri yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah tidak lagi menarik bagi sebagian orang.
Dia menyatakan bahwa besarnya jumlah pengunduran diri ini mencerminkan bahwa PNS kini bukanlah pilihan utama bagi banyak orang yang awalnya berharap bisa berkarir di instansi pemerintah.
Said Didu menambahkan bahwa situasi ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam menilai daya tarik sektor publik dibandingkan dengan sektor swasta yang semakin kompetitif.
Kondisi ini juga menunjukkan bahwa kebutuhan dan harapan generasi muda terhadap pekerjaan yang stabil dan bergaji tetap perlu dipertimbangkan lebih dalam oleh pemerintah.
Keputusan untuk mundur, kata Didu, juga mencerminkan adanya kesenjangan antara harapan para pelamar dan kenyataan yang mereka hadapi setelah mengetahui situasi di dunia kerja pemerintahan.
Bahkan, beberapa pelamar mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih bekerja di sektor swasta yang menawarkan gaji yang lebih tinggi dan peluang karier yang lebih baik.
Jumlah pengunduran diri yang tinggi ini tentu menjadi sorotan bagi pemerintah, yang selama ini gencar mengkampanyekan peluang karier di sektor publik.
Dengan semakin banyaknya yang mengundurkan diri, hal ini menjadi sinyal bahwa pemerintah perlu lebih memperhatikan sistem seleksi dan kesejahteraan para CPNS yang telah diterima.
Pemerintah diharapkan dapat meninjau kembali sistem penggajian dan mekanisme rekrutmen untuk memastikan bahwa PNS tetap menjadi pilihan karier yang menguntungkan dan menarik bagi generasi muda Indonesia.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
