Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[KATA WARGA +62] Podcast Horor RJL 5 Pantas Jadi No. 1 di RI karena Tak Suka Rekayasa dan Angkat Fenomena Budaya



Repelita, Jakarta - Konten horor masih memikat perhatian besar dari penonton Indonesia, salah satunya adalah RJL 5. Dipimpin oleh Fajar Aditya, seorang mahasiswa S2 Antropologi di Universitas Indonesia, RJL 5 sering mengangkat topik misteri dengan menyajikan fenomena budaya lokal.

"RJL 5 bukan hanya untuk hiburan, tapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang mitos dan folklore yang mungkin belum banyak diketahui," ujar Fajar dalam video yang diunggah di TikTok.

Baca Juga

Pendekatan ini menjadikan RJL 5 berbeda dari podcast horor lainnya. Alih-alih berfokus pada efek suara menyeramkan, RJL 5 lebih menekankan pada edukasi dengan menyelipkan penjelasan historis, antropologis, bahkan psikologis dalam setiap episode. Hal ini memungkinkan pendengarnya untuk merasa lebih terhubung dengan cerita meskipun bertemakan horor.

Keberhasilan RJL 5 terlihat jelas dari tingginya jumlah pengikut. Dengan lebih dari 5 juta subscriber di YouTube dan 4 juta lebih followers di TikTok, RJL 5 memiliki lebih dari 9 juta pengikut. Angka ini menunjukkan popularitas yang luar biasa, apalagi ditambah dengan konten yang konsisten dan komunitas yang solid.

Tak jarang, video-video RJL 5 masuk dalam trending YouTube dan FYP TikTok. Interaksi aktif dengan komunitas, khususnya di program RJL Sat Set, membuat para pendengar merasa bagian dari diskusi budaya yang diangkat dalam setiap video.

Banyak netizen yang menyebut RJL 5 sebagai market leader dalam segmen podcast horor karena tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan edukatif tentang budaya.

Keberhasilan RJL 5 juga tercermin dari karya-karya lain yang dihasilkan, seperti novel best-seller Hilang Dalam Dekapan Semeru dan film Pengantin Setan, yang telah ditonton lebih dari 830 ribu kali.

“Kita selalu berusaha untuk menyajikan cerita horor yang masuk akal dan dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia yang kaya dengan budaya,” ungkap Fajar Aditya..(*) 

Editor: 91224 R-ID Elok

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved