Repelita, Jakarta - Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, menyoroti kegaduhan politik Indonesia yang menurutnya tak relevan dengan situasi dunia saat ini.
Ia membandingkan isu ijazah Presiden ke-7 RI Jokowi dengan dinamika global yang tengah fokus pada perang dagang antara China dan Amerika Serikat.
"Negara lain sedang perang dagang, Indonesia sedang perang ijazah," sindir Denny melalui akun X pribadinya.
Pernyataan Denny muncul di tengah ramainya perdebatan keaslian ijazah Jokowi.
Isu ini kembali mencuat setelah beredarnya foto Jokowi semasa menjabat Wali Kota Solo, dengan nama “Drs. Jokowi Widodo” yang berbeda dengan gelar “Ir.” yang selama ini dikenal publik.
Menanggapi polemik ini, politikus PDIP Ferdinand Hutahaean menyebut persoalan ijazah Jokowi makin rumit karena tidak dibawa ke jalur hukum.
Menurut Ferdinand, Jokowi justru sedang memanfaatkan sorotan media dari isu ini untuk tetap tampil di ruang publik.
"Saya melihat pak Jokowi memanfaatkan situasi ini untuk tetap dirinya ada di dalam framing media," ucapnya.
Ia menilai pembuktian keaslian ijazah tidak cukup hanya melalui debat publik atau media sosial.
"Para penggugat ijazah palsu Jokowi sebaiknya menempuh jalur hukum saja," katanya.
Ferdinand mengusulkan agar pembuktian keaslian dilakukan lewat jalur forensik.
"Benarkah itu ijazah dikeluarkan tahun 1985, mungkin dilakukan uji karbon dan lain-lain," jelasnya.
Ia juga menyindir bahwa publik tak bisa berharap Jokowi dengan sukarela membuktikan ijazahnya.
"Sepertinya dia memanfaatkan betul suasana ini untuk terus seolah dia pihak yang terzalimi," ujarnya.
Ferdinand mendorong agar masyarakat menggunakan haknya untuk menggugat secara legal.
"Publik punya legal standing untuk itu karena Jokowi pernah menjabat sebagai Presiden, Gubernur, dan Wali Kota," tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok