Repelita, Jakarta - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi kembali mengangkat suara terkait polemik keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi yang tak kunjung mereda di ruang publik.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Eko menyatakan kejenuhannya melihat isu tersebut terus dibahas tanpa arah yang jelas.
Dikatakan Eko, ada banyak persoalan yang jauh lebih substansial untuk disorot.
“Seandainya isu soal blok Medan atau gratifikasi privat jet dibahas sekencang membahas ijazah palsu, mungkin timeline akan jauh lebih menarik dan seru,” kata Eko di X @ekokuntadhi1, kemarin.
Sindiran Eko ini menandakan bahwa perdebatan mengenai dokumen akademik Jokowi telah mendominasi secara nasional. Sementara isu lain yang tak kalah penting justru luput dari perhatian.
Seperti diketahui, polemik penggunaan jet pribadi oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep untuk jalan-jalan ke Amerika Serikat masih terus bergulir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, laporan kasus dugaan gratifikasi jet pribadi itu ditangani oleh dua direktorat yakni Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Pelayanan Laporan Pengaduan Masyarakat (PLPM).
KPK sendiri berjanji segera mengumumkan hasil pendalaman terhadap dugaan penerimaan gratifikasi terkait penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep tersebut setelah selesai ditelaah kedua direktorat yang menangani.
“Ya sampai dengan saat ini KPK masih proses penyelesaian administrasi untuk laporan gratifikasi saudara KP baik di Direktorat Gratifikasi maupun di Direktotat PLPM,” kata juru bicara KPK, Tessa Mahardika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, dilansir jawapos, Senin (23/9/2024).
Tessa berjanji, dalam waktu dekat proses pada dua direktorat itu selesai. Sehingga bisa segera diumumkan ke publik.
"Kita harapkan dalam waktu dekat proses di kedua direktorat itu dapat selesai dan dapat dibahas di tingkat pimpinan," ucap Tessa.
Menurutnya, hasil analisa dari dua direktorat itu akan dirapatkan terlebih dahulu oleh pimpinan KPK, sebelum disampaikan secara langsung ke publik.
"Dan secepatnya nanti kita akan umumkan kepada teman-teman jurnalis hasil yang sudah diputuskan dirapat pimpinan tersebut," tegas Tessa.
Sementara itu, nama Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) sekaligus menantu Jokowi, pernah disebut dalam persidangan kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, di Pengadilan Negeri Ternate pada Rabu (31/7/2024).
Bobby Nasution disebut oleh seorang saksi dalam kasus suap yang melibatkan Abdul Gani Kasuba, ketika ditanya mengenai istilah "Blok Medan."
Saksi tersebut menjelaskan bahwa "Blok Medan" merujuk pada Bobby Nasution.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku Utara, Suryanto Andili, yang hadir dalam persidangan, mengakui bahwa istilah "Blok Medan" memang mengacu pada Bobby Nasution.
Pernyataan ini disampaikan Suryanto di hadapan Majelis Hakim dan jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(*)
Editor: 91224 R-ID Elok