Repelita, Banyuwangi - Rizal Sampurna, pria asal Banyuwangi, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah dikabarkan tewas secara misterius di Kamboja. Rizal diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan dipaksa bekerja sebagai operator judi online (judol) dengan kondisi kerja yang sangat memprihatinkan.
Rizal berangkat ke Kamboja pada Oktober 2024 tanpa memberi tahu keluarganya secara rinci, namun sempat mengabari sahabatnya, Anies Zulkarnain, tentang perjalanan tersebut.
“Aku sempat tanya, kamu yakin kerja di sana? Dia ketawa-tawa,” cerita Anies.
Pada awalnya, Rizal dijanjikan gaji sebesar 800 dolar AS atau sekitar Rp12,8 juta per bulan. Namun kenyataannya, ia hanya menerima gaji sebesar 300 dolar AS, yang jika dihitung dengan kurs saat itu setara dengan Rp5.063.700.
Kondisi kerja Rizal pun sangat mengenaskan. Dalam salah satu video call dengan Anies, tampak Rizal sedang bekerja di depan komputer dengan tangan diborgol. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Rizal menjawab bahwa perlakuan itu sudah menjadi hal biasa di tempat kerjanya.
“Dia bilang memang begitu di sana, kerja sambil diborgol,” tambah Anies.
Rizal juga sempat mengabari Anies terakhir kali pada 9 Maret 2025, memohon doa agar target kerjanya bisa tercapai. Jika tidak, ia terancam dipindahkan ke Myanmar atau Vietnam.
Setelah itu, komunikasi dengan Rizal terputus. Anies berusaha menghubungi Rizal pada 26 Maret, namun nomor ponsel Rizal sudah tidak aktif. Kabar mengejutkan datang pada awal April, ketika seorang pria tak dikenal bernama Marjun datang ke rumah keluarga Rizal dan mengabarkan bahwa Rizal telah meninggal dunia.
Yang membuat keluarga semakin terpukul, Rizal terakhir kali menghubungi ibunya pada 16 Maret 2025. Namun sehari setelahnya, pada 17 Maret, Rizal dikabarkan meninggal dunia. Kematian yang mendadak dan tanpa penjelasan membuat keluarga mencurigai adanya kejanggalan.
“Dia nggak ada kabar sama sekali selama satu bulan. Tahu-tahu dikasih tahu udah meninggal,” ungkap pihak keluarga.
Rizal Sampurna, warga Lingkungan Sukowidi, Kalipuro, Banyuwangi, berusia 29 tahun saat meninggal dunia. Sebelum berangkat ke Kamboja, Rizal sempat bekerja di Bali dan Jakarta. Namun, janji pekerjaan dengan bayaran tinggi membawanya ke jaringan pekerjaan ilegal yang justru mengancam nyawanya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok