Repelita Jakarta – Pemerintah berencana mengalihkan fungsi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) untuk pesawat.
Rencana ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut AHY, bandara tersebut akan disulap menjadi bengkel pesawat komersial.
Pada tahap awal, fokus utama akan diarahkan pada perawatan helikopter.
Namun, di masa depan, fasilitas tersebut diharapkan dapat melayani perawatan pesawat jenis fixed wing.
Tujuan dari alih fungsi ini adalah untuk mendukung efisiensi industri penerbangan nasional.
Pemerintah berharap, transformasi ini juga bisa meningkatkan kemandirian sektor dirgantara Indonesia.
Selain itu, kontribusi industri dirgantara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional juga diharapkan dapat meningkat hingga 4,8%.
Namun, rencana ini mendapat kritik tajam dari pegiat media sosial, Nicho Silalahi.
Melalui akun Twitter-nya, Nicho mempertanyakan apakah pemerintah tidak berniat mengevaluasi proyek Bandara Kertajati yang sudah menelan dana triliunan rupiah namun sepi peminat.
Ia juga menilai bahwa alih fungsi bandara menjadi bengkel pesawat merupakan bukti kegagalan perencanaan dan implementasi proyek tersebut.
Sindiran ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap pengelolaan proyek infrastruktur yang kurang optimal.
Sebelumnya, Bandara Kertajati memang mengalami kesulitan menarik maskapai penerbangan komersial.
Aksesibilitas yang terbatas menjadi salah satu alasan utama sepinya bandara tersebut.
Meski demikian, pemerintah tetap berupaya mengembangkan bandara tersebut dengan menjadikannya sebagai pusat perawatan pesawat.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap industri penerbangan nasional dan perekonomian daerah.
Ke depan, diharapkan pemerintah dapat lebih transparan dalam mengelola proyek-proyek infrastruktur.
Evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek yang telah dilaksanakan menjadi sangat penting.
Hal ini untuk memastikan bahwa setiap proyek memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok