Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Nasib Ridwan Kamil Apes, Barang Mewahnya Disita KPK

 Repelita Jakarta - Nasib buruk menimpa mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, setelah rumahnya digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB). Selain barang bukti elektronik, KPK juga menyita beberapa barang mewah, termasuk sebuah sepeda motor.

"Untuk barang yang disita, ada perangkat elektronik dan juga barang lain seperti kendaraan," ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta.

Asep menambahkan, meski barang-barang mewah tersebut sudah diamankan, pemeriksaan terhadap Ridwan Kamil belum menjadi prioritas utama. KPK lebih fokus memanggil saksi-saksi lain terlebih dahulu untuk memperkuat bukti sebelum memanggil mantan gubernur tersebut.

"Perannya di belakang, bukan di depan. Jadi kita perlu keterangan lebih banyak dari saksi-saksi sebelum memanggil yang bersangkutan," jelas Asep.

Baca Juga

• Ifan Seventeen Siap Mundur dari Jabatan Dirut PFN Jika Ada Pengganti yang Lebih Kompeten
• Dosen UGM Kritik Respons Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi: "Ini Normalisasi Ancaman Kebebasan Pers"
• Pengamat Soroti Dominasi Militer dan Polisi dalam Pemerintahan: "Indonesia Tinggal Selangkah Lagi Menuju Presiden Seumur Hidup"
• Wamenaker Noel Kutuk Teror Kepada Tempo: "Ini Perbuatan Biadab, Pelaku Harus Diproses Hukum"

Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, yang sebelumnya sudah memunculkan nama Ridwan Kamil. KPK mengungkap bahwa penggeledahan dilakukan berdasarkan keterangan saksi yang memperkuat dugaan keterlibatan Ridwan Kamil dalam perkara ini.

"Ada barang bukti elektronik yang sedang kami olah di laboratorium, dan kami terus menggali informasi dari saksi-saksi," tambah Asep.

Meskipun barang bukti sudah disita dan penggeledahan telah dilakukan, KPK menegaskan bahwa pemanggilan terhadap Ridwan Kamil masih akan menunggu hasil dari pemeriksaan saksi-saksi dan pengolahan barang bukti.(*)

Editor: Elok WA R-ID