Repelita Bekasi - Warga mengeluhkan berhentinya pengerjaan jembatan sementara Cicangor di Jalan Raya Badami-Loji, Kecamatan Pangkalan, Karawang. Jembatan itu sebelumnya ambles akibat banjir pada 3 Maret lalu.
Sebagai penanganan darurat, pemerintah berencana memasang jembatan bailey. Namun, hingga kini pengerjaan belum selesai. Warga setempat, Ahmad Suprapto, menyesalkan lambatnya pemasangan jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan seharusnya bisa segera digunakan.
"Katanya dua minggu selesai, ini belum selesai. Malah tidak ada pengerjaannya lagi," ujarnya, Selasa.
Suprapto menambahkan bahwa para pekerja jembatan bailey sudah berhari-hari tidak melakukan pekerjaan. Hal ini semakin membuat warga kecewa karena aktivitas mereka terganggu.
"Kita sebagai orang kecil ini sangat kesulitan karena tidak ada jembatan penghubung," katanya. "Jika lewat jalan setapak, sekarang sudah penuh lumpur karena hujan," tambahnya.
Warga lainnya, Ali Sadikin dari Tegalwaru, juga menyayangkan terhentinya pengerjaan jembatan bailey. Ia mengaku harus memutar jauh untuk mencapai tempat kerjanya di Karawang Kota.
"Kalau isu dari masyarakat, pengerjaan mangkrak karena pondasinya masih terus amblas," katanya.
Ali menyebutkan bahwa perjalanan menuju tempat kerja kini memakan waktu hingga tiga jam karena harus melewati Cariu, Bogor, Bekasi, lalu Karawang Kota.
"Akomodasi bertambah, BBM bertambah. Terkadang saya juga harus menitipkan kendaraan di dekat jembatan. Kalau mobil Rp15 ribu, sedangkan sepeda motor Rp5 ribu per malam," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Karawang Aep Syaepulloh mendesak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat agar segera menyelesaikan pemasangan jembatan darurat.
"Saya sudah komunikasi ke Kadis Provinsi agar bisa segera diselesaikan sebelum lebaran," katanya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok