Repelita Pangkalpinang - Indonesia akan segera memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Agama Konghucu Indonesia Negeri (STIAKIN) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Pembangunan sekolah tinggi ini ditargetkan rampung pada Juli 2025.
Plt Inspektur Jenderal Kementerian Agama Faisal Ali Hasyim menyatakan bahwa STIAKIN diharapkan mulai menerima mahasiswa baru tahun ini.
"Pembangunan ini ditargetkan selesai bulan Juli, harapannya tahun ini sudah ada mahasiswa baru yang kita terima, sekolah dan kuliah di sini," ujarnya.
Saat ini, progres pembangunan STIAKIN yang berlokasi di Pangkalpinang, Bangka Belitung telah mencapai sekitar 40 persen.
Faisal menuturkan bahwa keberadaan sekolah tinggi ini akan melengkapi institusi pendidikan keagamaan di Indonesia yang sudah ada sebelumnya, seperti sekolah tinggi Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan Katolik.
"Semoga keberadaan sekolah ini bisa membantu umat Konghucu dan menjadi bagian dari upaya menguatkan toleransi di Indonesia," katanya.
STIAKIN dibangun di atas lahan seluas 29 ribu meter persegi di Kawasan Tanjung Bunga, Pangkalpinang. Pembangunan dilakukan dengan skema proyek multiyears yang dimulai sejak Oktober 2024 dan ditargetkan selesai dalam sembilan bulan hingga Juli 2025.
Pemilihan Bangka Belitung sebagai lokasi STIAKIN pertama di Indonesia dilakukan karena provinsi tersebut memiliki populasi umat Konghucu terbesar di Tanah Air.
STIAKIN direncanakan membuka tiga program studi, yaitu Pendidikan Komunikasi Publik, Pendidikan Agama untuk Penyuluh Agama Konghucu, dan Pendidikan Agama untuk Guru Agama Konghucu.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok