Repelita Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) didesak mundur dari jabatannya menyusul melemahnya rupiah yang terimbas anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, menyebutkan bahwa penyebab utama kondisi ini adalah hilangnya kepercayaan investor terhadap pemerintah.
"Rupiah jatuh, harga saham rontok. Penyebab utamanya hanya satu, kepercayaan investor kepada pemerintah terjun bebas," kata Gigin, Rabu (19/3/2025). Gigin juga memperingatkan Presiden Prabowo Subianto agar tidak terlalu sibuk dengan manuver politik, karena hal tersebut dapat semakin memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.
Dia menyarankan agar Menteri Sri Mulyani segera mundur dari jabatannya, menyebutkan bahwa dampak dari kebijakan ekonomi yang diterapkan selama ini dapat memicu krisis ekonomi yang lebih besar. "Sebaiknya Sri Mulyani segera mundur. Dosanya terlalu besar," tegasnya.
Kejatuhan IHSG pada perdagangan Selasa (18/3/2025) menjadi sorotan, dengan IHSG anjlok hingga 7% pada pukul 11.50 WIB. Indeks saham turun ke level 6.084, angka terendah sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara perdagangan saham pada sesi pertama di pukul 11.19 WIB karena penurunan lebih dari 5%.
Beberapa saham unggulan, seperti bank-bank besar dan emiten teknologi besar, mengalami kerugian yang signifikan, memperburuk pergerakan IHSG. Saham DCI Indonesia (DCII) juga tercatat turun hingga 20% ke level 115.800, menjadi salah satu penekan utama IHSG.
Menurut data, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Februari 2025 tercatat defisit Rp31,2 triliun atau 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pendapatan negara pada periode tersebut hanya mencapai Rp316,9 triliun, anjlok 20,85% dibandingkan tahun lalu.
Rumor mengenai pengunduran diri Sri Mulyani semakin memperburuk kondisi pasar saham. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengungkapkan bahwa isu ini menyebabkan gejolak pasar, sementara Head of Equity Trading Mitra Andalan Sekuritas Arwendy Rinaldi Moechtar menilai bahwa rumor tersebut membuat arus dana asing keluar dari pasar.
Namun, istana sudah membantah kabar tersebut. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, menegaskan bahwa informasi mengenai pengunduran diri Sri Mulyani adalah hoaks. "Kami ingin menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar alias hoaks," ujar Hariqo, Selasa (18/3/2025).
Hariqo juga menekankan bahwa hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari Sri Mulyani atau pihak terkait mengenai isu tersebut. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok