Repelita, Jakarta - Para petinggi PT Pertamina belakangan ini menjadi sorotan publik setelah mencuatnya kasus korupsi tata kelola minyak mentah, tanpa terkecuali sang Direktur Utama atau Dirut.
Saat ini Dirut PT Pertamina dijabat oleh Simon Aloysius Mantiri.
Simon menggantikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sebelumnya, yakni Nicke Widyawati.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengungkap kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga.
Kasus tersebut menyeret sejumlah petinggi hingga ditetapkan sebagai tersangka.
Terungkapnya kasus ini membuat tak sedikit masyarakat takut mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU karena disebut oplosan.
Namun, Simon menjamin kualitas BBM aman usai kasus korupsi yang terkuak ke publik.
Simon juga menegaskan bahwa produk-produk tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
Kami pastikan bahwa operasional Pertamina saat ini berjalan lancar, dan terus mengoptimalkan layanan serta menjaga kualitas produk BBM kepada masyarakat, kata Simon dalam keterangan tertulis.
Profil Simon Aloysius Mantiri
Simon adalah pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, 3 Oktober 1979.
Ia mengenyam pendidikan di SMA Taruna Nusantara, lalu melanjutkan studi jurusan Teknik Kelautan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Di kampus yang sama, Simon menempuh studi S2 di School of Business and Management.
Simon Aloysius Mantiri resmi menjabat sebagai Dirut PT Pertamina sejak November 2024.
Ia menggantikan posisi Nicke Widyawati yang sudah menjadi Dirut Pertamina sejak 2018.
Nama Simon sudah tidak asing lagi di kalangan pejabat tinggi Pertamina.
Ia pernah menjadi Komisaris Utama dan Independen Pertamina menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2024.
Simon tercatat aktif menjadi Komisaris Utama Pertamina selama empat bulan sejak Juni 2024 hingga November 2024.
Selain menjadi Dirut Pertamina, Simon juga menjabat sebagai anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Pada Pilpres 2024, Simon pernah mendapat amanah sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Kasus Korupsi di Pertamina
Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya serta VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne sebagai tersangka baru dalam dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina 2018-2023.
Hingga kini, sudah ada sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang disebut telah merugikan keuangan negara hingga Rp193,7 triliun.
Simon menanggapi informasi yang belakangan ini menjadi sorotan masyarakat, yakni isu BBM oplosan jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Ia menjamin Pertamax dan produk-produk lainnya kepunyaan Pertamina memiliki kualitas yang baik.
Kami pastikan bahwa operasional Pertamina saat ini berjalan lancar, dan terus mengoptimalkan layanan serta menjaga kualitas produk BBM kepada masyarakat, ujar Simon.
Produk Pertamina disebut secara berkala dilakukan pengujian dan diawasi secara ketat oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS).
Simon pun meminta supaya masyarakat tenang dan tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Gaji Dirut Pertamina
Jika mengacu pada laporan keuangan Pertamina tahun 2022, Simon Aloysius Mantiri diprakirakan akan menerima pendapatan yang terdiri dari gaji hingga bonus sekitar Rp36,9 miliar per tahun.
Itu artinya, Simon Aloysius Mantiri diperkirakan akan mendapatkan pendapatan berupa gaji, tunjangan hingga tantiem sekitar Rp3 miliar per bulan.
Angka itu mengalahkan total gaji dan tunjangan jabatan yang didapat Prabowo sebagai presiden sebesar Rp62.740.000 per bulan.
Sebagai gambaran, beberapa tahun lalu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mengungkap soal gaji yang diterimanya saat menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ia mengaku sebagai komisaris utama di Pertamina, gajinya menyentuh angka Rp170 juta per bulan.
Rp170 juta lah kira-kira, ujar Ahok kala itu sekitar tahun 2020.
Ahok mengatakan, selain mendapat gaji juga mendapatkan bonus tantiem atau insentif kerja.
Berdasarkan informasi yang didengarnya, untuk level direktur utama bonus tantiemnya bisa tembus sampai Rp25 miliar.
Katanya ya tantiem itu, dulu, dirut bisa dapat Rp25 miliar, ujar Ahok.
Harta Kekayaan Simon Aloysius Mantiri
Saat ini, harta kekayaan Simon Aloysius belum diketahui secara detail.
Meski pejabat di BUMN diwajibkan membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), namun Simon Aloysius saat ini baru menjabat.
Namun demikian, Simon Aloysius diyakini memiliki harta kekayaan yang mumpuni.
Sebelum terjun ke politik, Simon tercatat pernah berkecimpung di sejumlah bisnis tambang.
Sebagian besar kekayaannya didapat dari penghasilannya saat menjabat sebagai Personal Assistant CEO hingga Direktur di PT Nusantara Energi, yang merupakan salah satu anak usaha Nusantara Group milik Prabowo Subianto.
Selain itu, ia juga pernah menempati jabatan sebagai Direktur Keuangan PT Agro Industri Nasional (Agrinas).
Perusahaan ini menjalankan proyek Food Estate di Kalimantan Tengah.
Setelah menjabat sebagai Dirut Pertamina, Simon diyakini mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Kompensasi manajemen kunci dan Dewan Komisaris Pertamina per 31 Desember 2022 tercatat USD23,90 juta atau sekitar Rp358,5 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok