Said Didu Soroti Boy Thohir, Coba Cek Penguasaan Nikel dan Bauksit di Indonesia

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, kembali menyentil pengusaha Garibaldi 'Boy' Thohir terkait dugaan penguasaan sektor nikel dan bauksit di Indonesia.

Said Didu mengungkapkan keprihatinannya melalui cuitan di akun X miliknya pada 4 Maret 2025. Ia meminta publik untuk menelusuri bagaimana Boy Thohir menguasai sektor tersebut. "Coba cek bagaimana dia menguasai nikel bauksit," tulis Said Didu dalam unggahannya.

Sebelumnya, tersebar sebuah diagram yang memperlihatkan pemetaan kelompok di lingkungan Pertamina, yang diduga melibatkan Boy Thohir dan kakaknya, Menteri BUMN Erick Thohir. Diagram tersebut menunjukkan adanya dugaan jaringan kekuasaan yang mengendalikan berbagai posisi strategis di Pertamina.

Baca Juga

• TNI Terduga Pelaku Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan Lampung Serahkan Diri
• Oknum TNI Diduga Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Umar Hasibuan: Biadab, Harus Dihukum Mati
• Polemik RUU TNI: Sikap Puan Maharani Dipertanyakan, Rapat di Hotel Mewah Dikritik
• Tiga Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Ahmad Sahroni Desak Pelaku Dihukum Mati

Meskipun demikian, Said Didu menegaskan bahwa pejabat publik seharusnya bekerja untuk melayani rakyat, bukan menjadi bagian dari kelompok oligarki. "Pejabat itu untuk melayani dan melindungi rakyat," tegasnya, menanggapi tindakan yang dianggapnya tidak sesuai dengan tugas pejabat negara.

Diagram yang tersebar luas menunjukkan sejumlah nama yang disebut memiliki hubungan erat dengan pengusaha besar dan tokoh politik yang berpengaruh. Nama-nama tersebut diduga memiliki peran dalam kebijakan serta pengelolaan bisnis di Pertamina, khususnya di sektor pengadaan dan infrastruktur.

Di sisi lain, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, juga turut memperingatkan mengenai adanya dugaan korupsi besar di tubuh Pertamina Patra Niaga. Ferdinand mengklaim memiliki diagram alur yang mengidentifikasi pejabat internal Pertamina yang diduga terlibat dalam jaringan mafia migas.

"Ini perang geng mafia," ujar Ferdinand, menyoroti dinamika kekuasaan yang melibatkan kelompok lama dan kelompok baru yang lebih dekat dengan lingkaran kekuasaan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok