RUU Polri Dinilai Ancam Eksistensi Pasukan Khusus TNI, Selamat Ginting Khawatir Kopassus Tak Lagi Dibutuhkan

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan potensi benturan antar aparat yang dapat terjadi akibat disahkannya RUU Polri. Ia bahkan memprediksi bahwa pasukan khusus TNI seperti Kopassus mungkin tidak diperlukan lagi jika RUU tersebut disahkan.

"Ini misalnya pasal revisi yang saya baca. Pasal 6, Polri dalam melaksanakan fungsi dan peran kepolisian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 5 meliputi teritorialnya ada a, b, c, d, e, f," ucap Ginting dalam diskusi di video YouTube Abraham Samad.

Ginting menyoroti poin d dalam pasal tersebut, yang menyebutkan bahwa kapal laut berbendera Indonesia di wilayah laut internasional masuk dalam teritorial Polri. Ia membayangkan jika nantinya Brimob akan diterjunkan dalam penanganan perampokan kapal, bukan TNI.

Baca Juga

• Gakkumdu Batara Gencar Patroli Jelang Pemungutan Suara Ulang di Desa Melawaken
• KontraS Beber Rentetan Kekerasan ABRI, Pembunuhan 3 Juta Orang di 1965 hingga Peristiwa Talangsari
• KontraS Ungkit Rentetan Kekerasan ABRI: "Kejahatan Kemanusiaan Belum Diusut Tuntas"
• Ketua Komisi I DPR RI Bahas RUU TNI dengan Presiden Prabowo, Bivitri Susanti: "Tidak Ada Checks and Balances"

"Anda bisa membayangkan, waktu kasus penyanderaan perampokan di Sinar Kudus yang sampai Somalia. Kalau ini disahkan kapal laut berbendera Indonesia di wilayah Laut Internasional, nantinya yang nangani adalah Brimob, bukan TNI," ucap Ginting.

Kasus perampokan Sinar Kudus sebelumnya melibatkan tenaga dari Kopassus, Intai Tempur Kostrad, Marinir, Kopasgat, hingga Pasukan Katak. Menurut Ginting, jika RUU Polri disahkan, Brimob yang akan mengambil alih peran tersebut.

Ia mengkhawatirkan bahwa pasukan khusus TNI seperti Kopassus tidak akan berguna lagi. "Jadi pasukan khusus kita seperti Kopassus yang dulu membebaskan sandera di pesawat Garuda Woyla, nggak perlu lagi. Bubarkan aja nih pasukan khusus ini, Brimob semua. Apa nggak marah ini semua?" ucapnya.

Ginting fokus pada poin di mana peran pasukan khusus TNI bisa diambil alih oleh Korps Brigade Mobile atau Brimob. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok