Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keterlambatan Kementerian Keuangan dalam merilis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Menurutnya, meskipun sudah memasuki bulan ketiga tahun 2025, laporan tersebut belum juga dipublikasikan. Rocky mengatakan, hal ini bisa berpotensi menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat dan pelaku usaha.
"Kenapa laporan APBN yang seharusnya sudah tersedia sejak Januari hingga kini belum dirilis? Ini adalah informasi dasar yang sangat penting untuk publik, dan keterbukaan ini sangat dibutuhkan agar masyarakat bisa melihat bagaimana dana publik digunakan," ujar Rocky di Kanal Youtube Rocky Gerung Official.
Ia menilai, keterlambatan tersebut bukan hanya masalah teknis, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Dia menegaskan, masyarakat berhak mengetahui bagaimana keuangan negara dikelola dan bagaimana kondisi ekonomi yang sesungguhnya.
Di sisi lain, Rocky juga menyoroti adanya ketimpangan ekonomi yang semakin meningkat di Indonesia. Menurutnya, meskipun angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5 persen, namun ada disparitas yang sangat besar antara kelas atas dan kelas menengah.
Kelas menengah, kata Rocky, justru mengalami penurunan, yang menunjukkan ketidakmerataan dalam distribusi pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi memang ada, tetapi yang menikmati hanya kelas elit. Ini adalah gejala ketimpangan yang sangat tinggi. Kelas menengah yang seharusnya menjadi penopang stabilitas ekonomi justru menurun, sementara orang kaya semakin kaya,” jelas Gerung.
Dalam pandangannya, ketimpangan ini juga terkait dengan daya beli masyarakat yang terus menurun, terutama menjelang bulan Ramadan. Hal ini menjadi pertanda adanya masalah serius dalam perekonomian Indonesia.
Rocky juga mengkritik pemerintah yang dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat. Sebagai contoh, Rocky menyebut pegawai honorer, seperti guru honorer yang belum mendapatkan pengangkatan meskipun sudah mengabdi lama.
"Mereka ini harus dimuliakan, tetapi justru terlantar. Ini adalah penghinaan bagi mereka yang mengabdikan diri untuk negara," tegas Gerung. Ia menilai, ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh pemerintah, yang berpotensi memperburuk keadaan ekonomi dan sosial di Indonesia.
“Ada pola-pola yang menunjukkan ketidakberesan dalam ekonomi kita. Banyak yang mulai mempertanyakan, apakah ada sesuatu yang disembunyikan pemerintah? Jika ada, maka ini berbahaya bagi kestabilan politik dan sosial di Indonesia,” ujar Rocky.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok