Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Publik Kecam Pengiriman Kepala Babi ke Tempo, Tokoh NU: "Mirip Orba Berangus Media", Jubir Prabowo Buka Suara

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Publik mengecam keras aksi teror pengiriman kepala babi ke kantor media Tempo. Aksi ini dinilai sebagai upaya mengintimidasi kebebasan pers dan mendapat respons dari berbagai kalangan, termasuk tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Jubir Presiden Prabowo Subianto.

Kantor Tempo menerima paket berisi kepala babi yang dibungkus rapi menggunakan kardus berlapis styrofoam pada Rabu (19/3/2025). Paket tersebut ditujukan kepada wartawan desk politik dan host Bocor Alus Politik, Francisca Christy Rosana (Cica).

Kronologinya, paket diterima satuan pengamanan Tempo pada pukul 16.15 WIB, sementara Cica baru mengetahui paket tersebut pada pukul 15.00 WIB setelah kembali dari liputan bersama rekannya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

Jubir Presiden Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membuka suara terkait aksi teror ini. Melalui cuitan di media sosial X, Dahnil menyebut aksi tersebut sebagai musuh demokrasi. “Siapa pun yang menggunakan ancaman, teror kepada media, jurnalis, atau masyarakat sipil yang bersuara kritis, adalah musuh bersama demokrasi. Kita semua di dalam atau di luar pemerintah sama-sama tidak membenarkan dan melawan tindakan tersebut,” tulisnya.

“Tidak ada yang boleh merusak pondasi demokrasi yang sudah kita bangun dengan baik selama ini,” tambah Dahnil.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan, menyebut aksi teror ini mirip dengan cara-cara Orde Baru dalam membungkam media. “Cara kampungan dan mirip cara Orde Baru mau brangus media. Saya yakin jurnalis Tempo tak akan gentar apalagi mundur dengan teror kampungan kayak gini,” kata Umar.

Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, juga menyoroti aksi ini. Ia menilai pelaku teror jauh lebih buruk dari tindakan yang dilakukannya. “Pengirim kepala babi ke Tempo pasti jauh lebih busuk dan buruk dari kirimannya,” ujar Gigin.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menegaskan bahwa kiriman tersebut adalah bentuk teror terhadap kebebasan pers. “Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini,” kata Setri.

Aksi teror ini memicu kecaman luas dari publik, yang menilai tindakan tersebut sebagai upaya mengancam kebebasan pers dan demokrasi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved