Repelita Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani buka suara mengenai posisi Sekretaris Jenderal partainya usai Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Puan menegaskan bahwa keputusan untuk mempertahankan atau melakukan pergantian struktural partai sepenuhnya merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai.
“Kalau ada pergantian, itu merupakan hak prerogatif dari Ketum,” kata Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (11/3).
Begitupula dengan keputusan partai untuk tidak menunjuk pelaksana tugas atau sekjen pengganti untuk menjalankan tugas Hasto selama ditahan hingga saat ini.
“Jadi kenapa belum, kenapa sudah, kenapa akan, kenapa ditambah dan lain-lain sebagainya tentu saja karena itu ada pertimbangan internal yang kemudian nantinya akan ada pertimbangan-pertimbangan lain untuk memutuskan apakah perlu, tidak, perlu akan atau tidak akan dan lain sebagainya,” jelas Ketua DPR itu.
Puan membenarkan bahwa mekanisme pergantian struktural partai biasanya dilakukan dalam Kongres lima tahunan partai yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi partai.
Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa Kongres partai akan dilakukan setelah bulan puasa pada April mendatang. Namun, Puan mengatakan, hingga saat ini internal partai belum memutuskan jadwal Kongres.
“Jadi kita selesaikan dulu ibadah puasa kita menuju lebaran, kemudian setelah itu baru kami DPP partai tentu saja dengan ketua umum akan melaksanakan rapat untuk memutuskan kapan dilaksanakan kongres yang akan datang,” jelasnya.
Hasto sendiri sudah dua periode menjabat sebagai Sekjen PDIP, kurang lebih ia menjabat selama 10 tahun. Alih-alih menunjuk pengganti Hasto usai ditetapkan sebagai tersangka, Megawati justru menunjuk dua kadernya sebagai juru bicara partai, yakni Ahmad Basarah dan Ronny Thalapessy. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
