Repelita Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta agar ketegangan antara PDIP dan mantan presiden ke-7 RI Joko Widodo segera diakhiri, terutama di bulan Ramadan. Menurutnya, perselisihan yang berlarut-larut hanya akan memperkeruh suasana politik.
"Jadi sudahi hal-hal yang kemudian hanya membuat kita ini terpecah belah, sudahi hal-hal yang membuat kita ini kemudian hanya berkutat dengan hal-hal yang membuat kita itu saling berprasangka. Apalagi ini di bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah.
Marilah kita berpikir positif dan kemudian ayo kita sama-sama bangun bangsa ini bersama-sama dengan berpikiran positif," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi justru memberikan pernyataan yang menimbulkan tanda tanya. Saat ditemui wartawan di rumahnya di Banjarsari, Solo, ia enggan menjawab secara langsung terkait kemungkinan berdamai dengan PDIP.
"Lha yang mulai dulu siapa," kata Jokowi singkat.
Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki masalah dengan PDIP. "Kita nggak ada apa-apa kok. (Nggak ada masalah dengan PDIP?) Nggak ada masalah," ujarnya.
Sementara itu, Relawan Jokowi (Rojo), Darmizal, menilai bahwa kepentingan masyarakat harus diutamakan di atas segala kepentingan politik. Ia menyambut baik ajakan PDIP untuk berdamai dan berharap semua pihak bisa duduk bersama.
"Kami dari kelompok relawan menyambut sangat baik, bahkan ingin mengundang kawan PDIP semacam Dedy Sitorus. Jangankan ngopi-ngopi, ayo lah kita makan bareng atau olahraga bareng, riang gembira, semua manfaatnya bagi kepentingan masyarakat," ujar Darmizal. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok