Pria di Serang Ditangkap karena Melecehkan Adik Iparnya yang Masih di Bawah Umur Selama 2 Tahun

Top Post Ad

 

Repelita Serang - MA (28), warga Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, ditangkap polisi atas dugaan perbuatan asusila terhadap adik iparnya sendiri, Mawar (bukan nama sebenarnya), yang masih berusia 15 tahun. Korban telah menjadi sasaran pelecehan selama dua tahun sejak 2022.

Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady ES, menjelaskan bahwa pelaku memanfaatkan situasi sepi di rumah saat istrinya tidak berada di tempat. “Pelaku dalam keadaan mabuk minuman keras merayu korban untuk melakukan hubungan layaknya suami istri. Korban sempat menolak, namun pelaku mengancam akan melukainya,” ujar Andi.

Korban yang ketakutan akhirnya pasrah dan tidak melawan. Pelaku kemudian memanfaatkan ketakutan korban untuk mengulangi perbuatan bejatnya setiap kali istrinya tidak ada di rumah. “Perbuatan ini terus berlangsung karena korban tidak berani melapor kepada kakak atau orang tuanya,” tambah Andi.

Baca Juga

• Dramatis Penangkapan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi, Suara Tangisan hingga Kecup Anak Istri
• Kasus Dugaan Pelecehan di Makassar, Kanit PPA Dicopot usai Diduga Paksa Korban Berdamai
• KPK Periksa Andi Narogong Lagi Terkait Kasus Korupsi e-KTP, Paulus Tannos Masih dalam Proses Ekstradisi
• Viral Aksi Anarkis Geng Motor di Bandung, IMI Beberkan Solusi Atasi Masalah Ini

Perbuatan asusila ini akhirnya terbongkar pada Minggu (8/9/2024), ketika istri pelaku memergokinya sedang menyetubuhi korban. Tak terima dengan perbuatan suaminya, keluarga korban melaporkan MA ke Polres Serang pada Sabtu (15/3/2025).

Tim Unit PPA Reskrim Polres Serang kemudian menangkap MA pada Minggu (16/3/2025) malam di rumahnya. Pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap. “Pelaku terpengaruh alkohol dan melakukan perbuatannya karena dorongan nafsu,” jelas Andi.

MA akan dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) dan ayat (2) Jo Pasal 82 Ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan Kedua atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang dihadapi pelaku minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok