Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap tegasnya terhadap korupsi dengan menggulirkan ide kontroversial, yakni membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil yang dikelilingi hiu. Wacana ini langsung menuai respons, termasuk dari Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Muzani.
Menurut Muzani, setiap pelanggaran hukum memang harus mendapat hukuman yang setimpal. “Ya, setiap kesalahan harus mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar Muzani dalam pernyataannya. Namun, ia enggan berkomentar lebih jauh soal rencana tersebut.
Gagasan ini disampaikan Prabowo saat menghadiri peluncuran mekanisme baru penyaluran tunjangan guru ASN di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan niatnya untuk menyisihkan anggaran guna membangun fasilitas penahanan bagi koruptor yang berada di lokasi yang sangat sulit diakses.
“Saya juga akan sisihkan dana buat penjara di suatu tempat yang terpencil,” kata Prabowo. Melalui konsep ini, para koruptor yang mendekam di sana diyakini tidak akan memiliki peluang untuk melarikan diri.
Bahkan jika mereka nekat mencoba kabur, ancaman lain sudah menunggu di perairan sekitar pulau. “Mereka nggak bisa keluar. Kita akan cari pulau, kalau mereka keluar biar ketemu sama hiu,” tambahnya.
Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dalam upaya memberantas korupsi. Ia siap menghadapi siapapun yang mencoba merusak bangsa demi kepentingan pribadi.
“Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Mereka harusnya ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini. Mafia manapun saya tidak takut,” tegasnya.
Dengan dukungan penuh dari Kapolri dan Panglima TNI, Prabowo optimistis bisa menindak tegas para pelaku korupsi yang selama ini merugikan rakyat. Ia bahkan menuding koruptor sebagai penyebab utama kesulitan yang dihadapi banyak profesi di Indonesia.
“Saudara-saudara, koruptor itu yang buat guru-guru susah, dokter-dokter, perawat-perawat, petani-petani susah,” tegasnya. “Kita akan ngusir mereka dari bumi Indonesia kalau perlu,” pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
