Repelita Jakarta - Pemilik Artha Graha Group, Tomy Winata (TW), enggan membocorkan agenda pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025) siang WIB.
"Belum tahu, belum masuk, baru mau dipanggil," ucap TW kepada para wartawan. Dia juga mengaku tidak tahu agenda yang akan dibahas bersama Presiden Prabowo. "Ya gak tahu, dadakan," ujar TW.
Apakah pertemuan hari ini merupakan lanjutan dari pertemuan kemarin? Lagi-lagi, TW irit bicara. "Belum tahu saya. Ya makasi yah," kata TW.
Sementara itu, pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan membenarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengundang kalangan pengusaha untuk bertemu dengan tamu dari luar negeri. "Ya (ada tamu negara)," katanya.
Aguan juga membenarkan bahwa perusahaannya akan melakukan investasi di program prioritas pemerintah. Hanya saja, ia memastikan bahwa investasi itu bukan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). "Betul (investasi), bukan (di PSN). Banyak banyak dibahas," ujar Aguan.
Pendiri Trans Corp, Chairul Tanjung (CT), juga termasuk yang irit bicara ketika akan bertemu dengan Presiden Prabowo. "Saya gak tau. Benar-benar saya gak tahu. Dan ini dipanggil kita datang. Belum tahu (ada tamu negara), nanti ya," ujar CT.
Selain ketiga konglomerat tersebut, terpantau juga Boy Thohir, Arsjad Rasjid, hingga Anindya Bakrie datang ke Istana. Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia lebih dulu masuk ke kantor Presiden Prabowo.
Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Presiden Prabowo Subianto juga menerima kedatangan delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan tersebut menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan.
Dalam siaran pers BPMI Setpres di Jakarta, Kamis (6/3/2025) malam WIB, delapan pengusaha sukses yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai sektor industri. Di antaranya, pemilik Indofood dan Indomaret Anthony Salim, pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, pemilik Grup Barito Pacific Prajogo Pangestu, pemilik Adaro Garibaldi 'Boy' Thohir, dan CEO Sinar Mas Franky Widjaja.
Kemudian, pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir, CEO Lippo Group James Riady, dan pemilik Arta Graha Tomy Winata. Masing-masing memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur.
Dalam suasana yang hangat dan produktif, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu strategis. Isu-isu tersebut termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintah, pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok