Repelita Jakarta - Pengamat politik Eep Saefulloh menyoroti dinamika politik Indonesia yang diprediksi akan terus berkembang hingga 2029, dengan tiga tokoh utama sebagai pusat perhatian: Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Ia menyebut ketiga tokoh tersebut sebagai tiga titik api yang saling berhubungan dan berpengaruh terhadap arah politik nasional. “Ada tiga titik penting yang akan saling berhubungan, dan bagaimana hubungan di antara tiga titik itu akan sangat menentukan dinamika politik yang terbangun,” jelasnya.
Menurut Eep, hubungan antara Prabowo dan Jokowi telah terjalin erat, dengan Jokowi memainkan peran besar dalam kemenangan Prabowo pada Pemilu 2024. Namun, Prabowo dihadapkan pada tantangan untuk menjadi presiden yang efektif dan mandiri. Ia harus menjaga keseimbangan dalam hubungannya dengan Jokowi agar tidak dipandang sebagai pemimpin yang berada di bawah bayang-bayang mantan presiden.
Eep juga menyoroti hubungan antara Jokowi dan Megawati yang mengalami ketegangan. PDIP dan Megawati memandang Jokowi sebagai pengkhianat, sementara Jokowi merasa telah dijauhi oleh partai yang dulu membesarkannya. Ketegangan ini semakin terlihat dalam berbagai peristiwa politik sebelum dan sesudah Pemilu 2024.
Dalam pandangan Eep, hubungan antara Prabowo dan Megawati menjadi faktor penting yang perlu diperhitungkan. Jika tidak ada faktor Jokowi, hubungan keduanya akan lebih mudah diprediksi. Namun, karena ketegangan antara Jokowi dan Megawati, Prabowo harus mencari keseimbangan agar dapat menjaga hubungan dengan kedua pihak tanpa kehilangan kendali atas pemerintahannya.
Prabowo dihadapkan pada lima tantangan utama untuk memastikan efektivitas kepemimpinannya. Ia harus mampu menunjukkan kepemimpinan yang kuat, mengelola pemerintahan dengan efektif, merancang kebijakan yang melibatkan berbagai pihak, membangun koalisi politik yang solid, dan mendapatkan dukungan publik yang luas.
Jika dapat mengelola semua aspek ini dengan baik, Prabowo berpeluang menjadi pemimpin yang sukses dalam legitimasi dan efektivitas. Awalnya, Jokowi masih memiliki pengaruh dalam pemerintahan, tetapi Prabowo diperkirakan akan semakin mandiri dalam menjalankan kepemimpinannya.
“Pandangan saya mewakili satu keinginan yang sangat besar yaitu keinginan agar kita memiliki presiden yang efektif. Dan presiden yang efektif harus mandiri. Sesimpel itu,” ujar Eep Saefulloh.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok