Repelita Jakarta - Massa aksi yang menggelar demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR dikejutkan dengan kedatangan tentara lengkap dengan truk militer. Sejumlah kendaraan tempur terlihat memasuki kawasan parlemen pada Kamis subuh.
Dalam video yang diunggah akun @barengwarga di sosial media X, tampak truk-truk militer tiba satu per satu ke dalam kompleks gedung DPR. Warganet mempertanyakan alasan pengerahan tentara dalam aksi damai tersebut.
"[04:45] Surat Cinta dari Rezim ke Rakyat. Dikirimin tentara datang banyak banget setruk-truk," tulis akun tersebut dalam unggahannya.
Akun tersebut juga menegaskan bahwa kendaraan yang datang bukan berasal dari kepolisian, melainkan milik TNI.
"Truk tentara, bukan truk polisi. Isinya Tentara," lanjutnya dalam unggahan dengan huruf kapital.
Dalam waktu kurang dari satu jam, jumlah truk militer yang memasuki kawasan gedung DPR semakin bertambah.
"Dapat tambahan tujuh truk tentara dari rezim untuk rakyat tercinta," tulis akun @barengwarga.
Pengerahan aparat militer dalam jumlah besar ini menuai reaksi keras dari masyarakat. Warga menilai langkah pemerintah justru semakin menunjukkan sikap represif terhadap kebebasan berpendapat.
"Tenda perlawanan rakyat berdiri, tapi yang dikirim malah truk-truk aparat. Tolak RUU TNI kok disambut kayak mau perang," komentar akun @cimitcumi.
"Sejak kapan aspirasi rakyat dianggap ancaman? Sejak kapan diskusi harus dibungkam dengan barikade?" tambahnya.
Warganet juga menyoroti bahwa kehadiran barikade militer dalam aksi damai ini menyingkap wajah asli pemerintah yang semakin menjauh dari prinsip demokrasi.
"Negeri ini makin nunjukin wajah aslinya. Demokrasi cuma jargon," pungkas akun @cimitcumi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok