Repelita Banda Aceh - Pasangan gay yang digerebek warga di salah satu rumah kos di Banda Aceh dihukum cambuk di Taman Sari, Kamis, 27 Februari 2025. Sebelum dieksekusi, mereka terlebih dahulu diberikan tausyiah oleh seorang ustadz.
Kedua terpidana, yang berinisial DA dan AI, masing-masing dihukum cambuk sebanyak 77 dan 82 kali. Hukuman tersebut telah dipotong selama masa tahanan mereka. Algojo sempat menghentikan cambukan saat terpidana merintih kesakitan pada cambukan ke-48. Petugas medis juga berulang kali memeriksa kondisi mereka.
Setelah dinilai tidak ada masalah serius, algojo melanjutkan hukuman cambuk hingga selesai. AI sempat tumbang di akhir hukuman, sehingga petugas polisi syariat memapahnya ke ruang ganti pakaian. Sementara itu, DA sujud syukur setelah menyelesaikan hukuman cambuk.
Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh, Ridwan, menegaskan bahwa pihaknya tidak mentolerir pelaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). “Tidak ada tempat untuk pelaku LGBT di Banda Aceh. Tentu kita akan terus mengawasi agar mereka-mereka ini tidak ada lagi di Banda Aceh,” kata Ridwan usai eksekusi.
Rencananya, setelah menjalani hukuman cambuk, kedua terpidana akan dites HIV/AIDS oleh Dinkes Kota Banda Aceh. Jika hasilnya positif, mereka akan dibina lebih lanjut.
Sebelumnya, hakim Mahkamah Syar'iyah memutuskan keduanya terbukti melanggar Pasal 63 Ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Pasangan gay ini awalnya digerebek warga di kamar kos milik AI, di mana mereka ditemukan sedang berpelukan tanpa busana.
Mereka juga disebut kerap melakukan hubungan terlarang, yang telah dipantau oleh warga sekitar. Meskipun sempat berdalih bahwa pertemuan mereka hanya untuk mengerjakan tugas kuliah, keduanya tetap diserahkan ke Satpol PP dan Wilayatul Hisbah untuk diproses sesuai hukum yang berlaku di Aceh. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
