Repelita Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, ditagih janjinya untuk mundur dari jabatannya setelah gagal menyelamatkan 12 ribu karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang resmi tutup permanen.
Noel sebelumnya pernah berjanji lebih baik kehilangan jabatan daripada melihat ribuan karyawan Sritex terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Pernyataan tersebut ia sampaikan di hadapan ribuan karyawan Sritex dalam acara Istigasah Akbar di kompleks pabrik PT Sritex pada 15 November 2024. Namun, setelah perusahaan tersebut tutup, Noel tidak juga mundur, sehingga Presiden Prabowo Subianto kini didesak untuk memecatnya.
Desakan ini datang dari Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, yang pada Minggu (2/3/2025) mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan Kementerian Ketenagakerjaan dalam melindungi karyawan PT Sritex dari PHK massal. Said Iqbal bahkan meminta agar Presiden Prabowo mencopot Menteri Ketenagakerjaan dan Wamenaker karena dianggap lalai dalam menangani masalah PHK di Sritex.
Said menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima, jumlah karyawan yang bergantung pada PT Sritex dan anak perusahaannya mencapai 48.000 orang, belum termasuk perusahaan pemasok bahan baku, penyedia makanan, transportasi, dan pedagang kecil yang juga terdampak. Secara keseluruhan, ia memperkirakan jumlah orang yang terdampak akibat penutupan PT Sritex bisa mencapai ratusan ribu.
“Jangan berdalih pailit, itu urusan lain,” ujar Said.
Said juga menduga bahwa Menteri Ketenagakerjaan dan wakilnya takut dicopot oleh Presiden, mengingat Presiden telah memberikan instruksi yang jelas agar tidak ada PHK di PT Sritex. Namun, kenyataannya, pemerintah gagal melindungi ribuan karyawan dari PHK yang dianggap ilegal karena tidak melalui skema bipartit atau tripartit.
"Yang kami lihat langsung karyawan diminta untuk mendaftar PHK. Tidak ada PHK itu mendaftar," tambah Said.
Sementara itu, ribuan karyawan Sritex di Sukoharjo menggelar perpisahan dengan keluarga Lukminto pada 28 Februari 2025, sebagai tanda berakhirnya operasional PT Sritex yang tutup permanen mulai 1 Maret 2025. Momen tersebut disertai tangisan dari para pegawai yang dirumahkan tepat pada awal bulan Ramadhan.
Sebelumnya, Noel juga pernah mengungkapkan keprihatinannya atas nasib karyawan Sritex. Dalam pernyataannya pada 15 November 2024, ia mengatakan bahwa dirinya lebih baik kehilangan jabatan daripada melihat ribuan karyawan di PHK. Namun, setelah PT Sritex dinyatakan insolvensi, janji Noel tidak terbukti.
"Setelah perusahaan dinyatakan tidak mampu membayar utang, PHK menjadi keputusan yang tidak dapat dihindari," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo, Sumarno.
Sementara itu, warga internet alias warganet ramai-ramai menagih janji Wamenaker Noel yang sebelumnya berjanji tidak akan ada PHK di Sritex. Salah satunya adalah akun @yusuf_dumdum di X yang menulis, "Pada 8 Januari 2025, Wamenaker Noel berkunjung ke PT Sritex dan menegaskan tidak akan ada PHK. Faktanya: Karyawan PT Sritex sudah diputuskan PHK pada 26 Februari, dan terakhir bekerja pada 28 Februari. Perusahaan tutup permanen pada 1 Maret 2025."
"Hallo Noel! Mana janjimu? Jangan cuma omong-omong," sindir akun tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok