Menkomdigi Buka Data, Dukung Kejagung Ungkap Korupsi PDNS, Bagaimana Nasib Budi Arie?

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan kesiapannya untuk membuka data guna mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengungkap kasus korupsi Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Meutya menegaskan bahwa pihaknya memberikan akses seluas-luasnya kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan kasus ini.

"Kita sudah memberikan ruang seluas-luasnya kepada penegak hukum dan juga bersedia untuk memberikan data-data yang dibutuhkan," jelas Meutya pada Sabtu, 23 Maret 2025.

Meski siap mendukung penuh, Meutya memilih untuk tidak berkomentar terkait koordinasi dengan mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi. Padahal, kasus korupsi PDNS diduga terjadi saat Budi Arie masih menjabat sebagai Menkominfo.

"Saya enggak komen itu ya," katanya singkat.

Baca Juga

• Geizs Chalifah Kritik JPU: "Tom Lembong Hanya Ditarget, Audit BPKP Belum Ditampilkan"
• Tatak Ujiyati Soroti Kasus Tom Lembong: "Kebijakan Impor Gula Sudah Disampaikan ke Jokowi"
• DPR Sahkan RUU TNI, Akbar Faizal: "Jangan Coba Berkhotbah Saat Tak Lagi Berkuasa"
• Zainal Arifin Mochtar Kritik Klaim Sjafrie: "UU TNI Pasti Maunya Presiden dan DPR"

Sementara itu, Budi Arie Setiadi enggan memberikan tanggapan terkait kasus korupsi PDNS. Saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Jumat, 21 Maret 2025, Budi Arie hanya berkata, "Ah enggak, enggak, enggak. Saya enggak mau (komentar). Itu biar tanya ke Kementerian Digital saja."

Hingga saat ini, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah memeriksa tujuh saksi dalam penanganan kasus ini. Masih ada 70 saksi lainnya yang akan diperiksa. Pemeriksaan telah dilakukan sejak Senin, 17 Maret 2025.

Kasus korupsi PDNS disebut menyebabkan kerugian negara hingga lebih dari Rp500 miliar. Pertanyaan kini mengarah pada nasib Budi Arie, mengingat kasus ini terjadi di era kepemimpinannya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok