Massa Jogja Memanggil Akan Menginap di DPRD DIY, Protes Revisi RUU TNI

Top Post Ad

Repelita Yogyakarta - Massa Jogja Memanggil yang melakukan demonstrasi terkait RUU TNI berencana menginap di kantor DPRD DIY. Pantauan di lokasi menunjukkan massa aksi duduk melingkar di depan kantor DPRD DIY dengan sebuah tenda yang sudah berdiri di halaman.

"Rencananya kita akan menginap. Kita sudah berkoordinasi, belum tahu nanti menginapnya bisa sehari, bisa dua hari, bisa tiga hari," kata humas Jogja Memanggil, Marsinah, di lokasi.

"Kita tetap akan melakukan protes sampai undang-undang ini dicabut dan dikembalikan lagi bahwa tidak ada yang namanya dwifungsi ABRI (TNI). Apalagi dengan adanya revisi ini, tidak sekadar dwifungsi ABRI, tetapi sebenarnya masuk ke dalam multiple fungsi ABRI," tambahnya.

Baca Juga

• Polisi Desak Keluar Massa Penolak UU TNI di DPRD Yogyakarta Jumat Dini Hari
• Cakram Pembentuk Planet Berusia 30 Juta Tahun Ditemukan, Tantang Teori Lama Astronomi
• Kebijakan Impor Gula Mentah Era Tom Lembong Dinilai Logis, Namun Diduga Rugikan Negara Rp578,1 Miliar
• CEO Indonesia Airlines Heran Maskapai di RI Selalu Rugi, Singapura Justru Bagi-Bagi Bonus

Jogja Memanggil, yang terdiri dari elemen organisasi masyarakat sipil hingga mahasiswa, akan tetap bertahan di gedung DPRD dengan mengedepankan prinsip dan tata cara yang anti-kekerasan. "Kita akan tetap stay di sini sampai pemerintah betul-betul memastikan adanya pembatalan revisi undang-undang dwifungsi ABRI," jelas Marsinah.

Selama proses menginap, massa aksi akan mengisi kegiatan dengan penyampaian aspirasi, orasi, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan diskusi. "Cara-cara inilah yang kita gunakan sebagai upaya untuk memperkuat soliditas gerakan kita dalam melawan rezim otoriter," ujarnya.

Di lokasi aksi, Jogja Memanggil juga menyediakan makanan seperti ronde hingga sate ayam. "Itu dari rakyat untuk rakyat," kata Marsinah.

Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma menyatakan pihaknya akan tetap berjaga di DPRD DIY selama aksi berlangsung. "Selama tidak anarki, kita soft. Kita tetap bertahan sambil menunggu perkembangan situasi," kata Aditya.

Editor: 91224 R-ID Elok