Repelita Blora - Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (8/2/2025) di proyek pembangunan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora menelan korban jiwa dan luka-luka. Dalam peristiwa tersebut, setidaknya lima orang dilaporkan meninggal dunia, dan 13 pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengungkapkan bahwa tambahan korban meninggal tersebut adalah Rinduan, warga Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Ia meninggal pada Minggu (9/3/2025) sekitar pukul 08.10 WIB setelah sempat mendapatkan perawatan medis.
"Awalnya, ada tiga orang yang meninggal di lokasi kejadian, satu korban sempat dirawat namun kemudian meninggal, dan hari ini satu orang lagi meninggal setelah mendapatkan perawatan," ujar Gembong.
Korban yang meninggal tersebut sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Moewardi Surakarta pada Kamis (6/3/2025). Gembong juga menjelaskan bahwa penyebab kematian korban masih menunggu hasil rekam medis dari pihak terkait.
Kelima korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut adalah Sono, warga Desa Ngampon, Ahmad Zaenudin, warga Dukuh Lubang Desa Puledagel, Tri Wiji dari Desa Bacem, Djami dari Dukuh Trenggiling Desa Temurejo, dan Rinduan, warga Desa Greneng.
Terkait dengan kecelakaan ini, Polres Blora telah memeriksa 12 saksi, yang terdiri dari karyawan, pengawas lapangan, pekerja, hingga penanggung jawab pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora. Selain itu, pihak kepolisian juga telah memeriksa barang bukti berupa lift crane di Laboratorium Forensik Polda Jateng.
"Kami juga memeriksa keterangan para saksi. Berdasarkan keterangan yang kami terima, ada dugaan kelalaian dari penanggung jawab pengawas lapangan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blora, AKP Selamet. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok