Repelita Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan bahwa partai politik tidak bisa disamakan dengan perusahaan. Pernyataan ini disampaikan Cucun menanggapi gagasan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang mencetuskan ide pembentukan partai super Tbk.
"Kan ada wacana menggabungkan seperti partai super Tbk, ya ini kan bukan perusahaan," kata Cucun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Cucun menegaskan bahwa setiap orang memang berhak membentuk partai politik, asalkan tetap mengikuti aturan yang berlaku.
"Kalau dari kita, ya orang mau bikin partai silakan saja, sesuai dengan aturan undang-undang yang ada," ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI itu menyatakan bahwa siapa pun boleh mengkaji gagasan partai super Tbk.
"Ya silakan, bukan kita. Kalau kita udah punya partai, ngapain dikaji? Yang mau bikin partai ya suruh kaji itu," pungkasnya.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut menjadi sorotan setelah mewacanakan perubahan nama menjadi PSI Perorangan. Langkah ini dianggap sejalan dengan konsep yang diusulkan Jokowi terkait partai super Tbk.
Jokowi sendiri menanggapi perubahan PSI menjadi PSI Perorangan dengan menyatakan bahwa ide partai super Tbk memang sudah ia sampaikan kepada para relawan.
"Jadi itu memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk. Yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan, tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini," kata Jokowi di kediaman pribadinya.
Ia mengungkapkan bahwa konsep yang ia usulkan ternyata langsung diakomodasi oleh PSI dengan beberapa modifikasi.
"Ternyata tahu-tahu sudah diakomodir PSI. Kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI," jelasnya.
Jokowi menambahkan bahwa partai dengan konsep seperti ini akan menjadi partai yang terbuka, termasuk dalam pemilihan ketua umumnya yang dilakukan secara transparan oleh seluruh anggota.
"Ya seperti itu, partai terbuka, yang super terbuka. Nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya. Dan itu betul-betul partai milik bersama," ungkapnya.
Saat ditanya apakah ia tetap akan membentuk partai super Tbk, Jokowi menegaskan bahwa ini masih sebatas gagasan.
"Ini kan gagasan. Kemudian sudah disamber oleh PSI," katanya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok