Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Iran Kecam Serangan AS ke Houthi, Konflik di Yaman Makin Memanas

Top Post Ad

 

Repelita, Teheran - Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat terhadap kelompok Ansarallah Houthi di Yaman. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyatakan bahwa serangan AS tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya memperingatkan Iran agar berhenti memberikan dukungan kepada kelompok Houthi. Peringatan itu disampaikan Trump sehari sebelum AS melancarkan serangan udara yang disebut sebagai respons terhadap ancaman terhadap kepentingan dan keamanan AS di wilayah tersebut.

Sebagai tanggapan, Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami menegaskan bahwa Iran siap merespons setiap ancaman. Ia menyatakan bahwa Iran tidak akan memulai perang, tetapi jika diserang, pihaknya akan memberikan tanggapan yang tegas.

Menurut laporan, AS melakukan koordinasi dengan Israel sebelum melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi. Seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa negaranya telah diberitahu oleh AS sebelum operasi tersebut dimulai. Selain Israel, AS juga telah menginformasikan rencana serangan tersebut kepada Rusia. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dikabarkan telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, untuk memberikan pemberitahuan terkait langkah AS di Yaman.

Serangan udara AS terhadap Houthi diperkirakan tidak akan berhenti dalam waktu singkat. Sumber dari CNN menyebutkan bahwa operasi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu. Presiden Trump menegaskan bahwa serangan terhadap Houthi dilakukan sebagai respons terhadap ancaman terhadap kapal dan aset AS. Ia juga mengkritik kebijakan Presiden AS sebelumnya, Joe Biden, yang dinilainya terlalu lemah dalam menghadapi ancaman dari kelompok tersebut.

Kelompok Houthi mengklaim bahwa serangan udara AS telah menewaskan 13 orang dan melukai sembilan lainnya di ibu kota Yaman, Sanaa. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, sebagian besar korban adalah warga sipil.

Biro politik Ansarallah Houthi menyatakan bahwa serangan udara AS tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka menegaskan bahwa serangan ini tidak akan menghentikan perjuangan mereka dalam mendukung rakyat Palestina dan perlawanan di Gaza.

Di sisi lain, sebuah rudal yang diduga ditembakkan oleh Houthi jatuh di Sharm el-Sheikh, Mesir. Insiden ini sedang diselidiki oleh Israel untuk memastikan apakah rudal tersebut awalnya ditargetkan ke wilayahnya. Pemerintah Mesir belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden ini.

Sementara itu, serangan udara AS terus berlanjut di beberapa wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, dengan dampak yang masih terus berkembang. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved