Repelita, Bekasi - Guru-guru di SMA Negeri 21 Bekasi, Jawa Barat, dihadapkan pada kebingungan yang besar akibat keputusan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Meski kondisi ruang kelas dan fasilitas sekolah sangat tidak layak akibat terendam banjir, Gibran tetap meminta ujian untuk dilaksanakan sesuai jadwal.
Sekolah tersebut, seperti banyak sekolah di kawasan tersebut, terkena dampak banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025). Meskipun gedungnya masih dipenuhi genangan air dan lumpur, Gibran menginstruksikan agar ujian tetap dilakukan pada Senin (10/3/2025).
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 21 Bekasi, Rina Sulastri, mengatakan pihak sekolah terkejut dengan keputusan tersebut. Ia menyatakan bahwa selain kondisi fisik sekolah yang belum layak, banyak siswa juga sibuk dengan urusan di rumah mereka yang terkena dampak banjir. "Dengan keadaan seperti ini kita bingung. Mas Wapres bilang ujiannya tetap dijalankan, tapi saya diskusi dengan pengawas kalau bisa diundur," ungkapnya.
Rina juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai aspek psikologis siswa yang akan mengikuti ujian di tengah bencana. "Karena kita itu bukan hanya sekolah yang terdampak, siswa kita juga banyak yang terdampak. Dengan keadaan kita seperti ini, saya rasa tidak memungkinkan untuk dilaksanakan (ujian) langsung," tambahnya.
Setelah banjir merendam sekolah pada 4 Maret 2025, berbagai barang di sekolah, seperti meja, kursi, dan perlengkapan lainnya, terkena lumpur. Proses pembersihan dilakukan oleh guru dan siswa meskipun tidak ada kegiatan belajar mengajar pada hari itu.
Di sisi lain, insiden serupa terjadi di Bekasi, tepatnya di Kecamatan Setu, di mana seorang pengemudi mobil nekat menerobos arus banjir meski telah diperingatkan warga setempat. Mobil tersebut akhirnya terseret arus hingga 20 meter, dan hanya satu penumpang yang selamat setelah diselamatkan warga menggunakan bambu panjang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok