Repelita Jakarta - Para alumni, civitas akademika Universitas Indonesia (UI), dan masyarakat membuat petisi sebagai respons terhadap disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Dalam petisi tersebut, terdapat beberapa tuntutan, di antaranya meminta UI secara tegas memecat Bahlil sebagai mahasiswa S3 serta membatalkan disertasi doktornya. Selain itu, mereka juga menuntut agar para promotor dan ko-promotor disertasi Bahlil dipecat dengan tidak hormat.
Tuntutan lainnya adalah meminta Rektor UI dan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) untuk mengundurkan diri jika tidak mampu bersikap tegas, karena dianggap gagal menjaga integritas dan marwah akademik UI.
Menanggapi polemik tersebut, eks Sekretariat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu melontarkan sindiran keras terhadap Bahlil yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar.
"Orang tersebut sudah terlalu banyak merusak negara," kata Said Didu dalam akun X pribadinya, Selasa.
Diketahui sebelumnya, Bahlil Lahadalia telah meraih gelar doktor dalam program studi Kajian Strategik dan Global UI. Ia lulus dengan predikat cum laude dalam waktu 1 tahun 8 bulan. Sidang terbuka promosi doktor Bahlil dilakukan pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Bahlil menempuh program doktoral di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI. Namun, isu dugaan plagiat dalam disertasinya mencuat setelah seorang warganet mencoba mengecek karyanya menggunakan Turnitin.
Hasil Turnitin menunjukkan similarity index disertasi Bahlil mencapai 95 persen dengan karya milik seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan temuan tersebut, UI akhirnya memutuskan untuk menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia. Keputusan ini diambil setelah UI menggelar rapat koordinasi organ universitas. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok