Repelita Jakarta - Gaya hidup mewah keluarga pejabat Polri kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, perhatian tertuju pada Kapolda Kalimantan Selatan, Inspektur Jenderal Rosyanto Yudha Hermawan, setelah unggahan perayaan ulang tahunnya viral di media sosial.
Momen tersebut dibagikan oleh anaknya, Ghazyendha Aditya Pratama, yang belakangan juga menuai perhatian karena diduga memamerkan gaya hidup mewah.
Dalam tangkapan layar yang beredar luas, Ghazyendha terlihat menaiki jet pribadi dan melakukan transaksi hingga miliaran rupiah. Aksi ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Abdullah.
"Seorang anak pejabat kepolisian seharusnya bisa menjaga sikap. Pamer kekayaan di ruang publik hanya akan menimbulkan kegaduhan dan merusak citra institusi Polri," ujar Abdullah.
Ia menegaskan bahwa pejabat kepolisian memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai kesederhanaan kepada keluarganya. Menurutnya, gaya hidup mewah yang dipamerkan di media sosial berpotensi menimbulkan pertanyaan publik mengenai sumber kekayaan pejabat yang bersangkutan.
"Saat negara sedang fokus melakukan efisiensi anggaran, perilaku seperti ini sangat tidak pantas. Masyarakat wajar mempertanyakan dari mana asal usul harta yang dimiliki," lanjutnya.
Fenomena flexing di kalangan keluarga pejabat memang sering kali menimbulkan kontroversi. Abdullah mengingatkan agar para pejabat kepolisian lebih berhati-hati dalam mengelola citra mereka di mata masyarakat.
"Saat publik melihat ada anak polisi memamerkan kehidupan mewah, wajar jika muncul rasa kecewa dan curiga. Sebab, gaji pejabat kepolisian berasal dari rakyat, sehingga seharusnya mereka menampilkan kehidupan yang sederhana dan tidak mencolok," tegasnya.
Ia juga berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan memberikan teguran kepada Kapolda Kalsel. Langkah ini dinilai penting demi menjaga kredibilitas kepolisian di mata masyarakat.
"Jangan sampai hal ini terulang kembali. Pejabat Polri harus lebih bijak dalam bersikap agar kepercayaan publik terhadap institusi ini tetap terjaga," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok