Repelita Jakarta - Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, meragukan wacana penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada tahun 2027.
Ia menilai bahwa kebijakan tersebut terlalu berisiko dan tidak mungkin dilakukan oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
"Saya orang yang tidak percaya bahwa BBM akan dihapus 2027. Saya pikir Prabowo tidak akan senekat itu menghapus subsidi," ujar Ferdinand.
Dikatakan Ferdinand, jika subsidi BBM benar-benar dicabut, dampaknya bisa sangat besar terhadap stabilitas nasional.
Ia memperkirakan akan terjadi gejolak sosial yang serius, bahkan berpotensi memicu revolusi.
"Karena kalau dihapus, maka yang terjadi menurut saya adalah situasi nasional akan terguncang, terganggu, masyarakat akan marah, ngamuk. Dan bahkan terjadi revolusi di negara ini," lanjutnya.
Ferdinand juga merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang sebelumnya menyebut bahwa subsidi BBM akan dihapus pada 2027.
Ia menilai pernyataan tersebut tidak realistis dan hanya sebatas wacana.
"Jadi saya pernyataan Pak Luhut itu hanya omon-omon. Gak bakal, saya pastikan, saya yakin 100 persen, Prabowo tidak berani mencabut subsidi BBM," tegasnya.
Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa dirinya sudah mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai penerapan BBM satu harga.
“Saya sampaikan kepada Presiden tentang ini, mungkin dalam waktu dua tahun kita bisa mencapai satu harga,” kata Luhut.
Ia juga menegaskan bahwa bahan bakar minyak yang sifatnya subsidi akan sepenuhnya ditiadakan.
“Tidak ada lagi subsidi untuk material seperti bahan bakar minyak, solar, atau apapun,” lanjutnya.
Lebih lanjut, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era pemerintahan Jokowi ini mengatakan nantinya subsidi akan diberikan langsung kepada rakyat yang memang membutuhkan.
“Subsidi untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi,” tandasnya.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok