Repelita Jakarta - Fenomena bulan merah darah akan muncul di malam Ramadhan 2025 tepatnya malam ini. Fenomena langka ini biasanya hanya terjadi dua setengah tahun sekali.
Dulu, kemunculan bulan merah darah sering dikaitkan dengan tanda-tanda hal buruk akan terjadi. Namun, kini masyarakat tak perlu khawatir karena fenomena ini dapat dinikmati sebagai keindahan alam yang jarang terjadi.
Bulan darah adalah nama ilmiah untuk gerhana bulan total, yaitu ketika Bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan menutupi bulan karena sinar matahari terhalang. "Bulan darah" hanya terjadi ketika bulan mengalami gerhana bulan total.
Meskipun tidak memiliki signifikansi astronomi khusus, pemandangan di langit sangat mencolok karena bulan yang biasanya berwarna putih berubah menjadi merah atau cokelat kemerahan. Gerhana bulan hanya dapat terjadi selama bulan purnama, ketika matahari sepenuhnya menyinari permukaannya.
Biasanya, bulan purnama tidak mengalami gerhana karena bulan mengorbit pada bidang yang sedikit berbeda dari Bumi dan matahari. Namun, terkadang bidang tersebut bertepatan. Bumi lewat di antara bulan dan matahari dan menghalangi sinar matahari, yang menyebabkan gerhana.
Jika Bumi menghalangi sebagian matahari, dan bagian tergelap dari bayangannya jatuh di permukaan bulan, itu disebut gerhana sebagian. Anda akan melihat bayangan hitam menggigit bulan saat fenomena bulan merah darah terjadi.
Terkadang, bulan melewati bagian bayangan Bumi yang lebih terang, yang menyebabkan gerhana penumbra. Hanya pengamat langit yang berpengalaman yang dapat membedakannya karena bulan hanya sedikit menggelap.
Meski demikian, selama gerhana penuh, sesuatu yang spektakuler terjadi. Bulan sepenuhnya berada dalam bayangan Bumi. Pada saat yang sama, sedikit cahaya dari matahari terbit dan terbenam Bumi (pada cakram planet) jatuh di permukaan bulan.
Karena gelombang cahaya meregang, warnanya tampak merah. Saat cahaya merah ini mengenai permukaan bulan, warnanya juga tampak merah. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok