Repelita Jakarta - Rencana revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) terus menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan publik figur. Salah satu yang lantang bersuara adalah aktor Fedi Nuril.
Ia mempertanyakan transparansi proses revisi serta statusnya dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Fedi Nuril mengungkap kegelisahannya melalui akun X (Twitter) miliknya terkait rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi I DPR dan pemerintah yang digelar secara tertutup di Hotel Fairmont, Jakarta, pada 14-15 Maret.
"Rapat digelar tertutup di hotel dan sampai malam. Katanya efisiensi?" tulisnya pada Minggu, 16 Maret 2025. Menurutnya, jika tujuan rapat adalah efisiensi, mengapa harus dilakukan di hotel mewah dan tertutup dari publik.
Selain itu, Fedi menyoroti sikap bungkam para peserta rapat ketika ditanya oleh wartawan mengenai hasil pembahasan. "Tidak transparan. Ditanya wartawan pembahasannya apa, tidak dijawab. Ini masih sama aja kayak kemarin-kemarin," ungkapnya. Ia menilai hal ini bertolak belakang dengan komitmen transparansi yang sering digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam unggahan lainnya, Fedi membagikan data yang menunjukkan bahwa RUU TNI tidak termasuk dalam daftar Prolegnas Prioritas 2025 yang telah disepakati DPR RI. "Rapat maraton di hotel mewah, tapi gue bahkan tidak menemukan RUU TNI masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025," tulisnya.
Seperti diketahui, pada November 2024 lalu, DPR RI telah mengumumkan daftar RUU yang masuk dalam Prolegnas 2025, seperti RUU Penyiaran, RUU Perlindungan Konsumen, dan RUU Perlindungan Saksi dan Korban.
Beberapa pengguna X memberikan klarifikasi bahwa revisi UU TNI sebenarnya sudah masuk dalam Prolegnas 2025 sejak Februari lalu.
Ada juga yang mengaitkannya dengan kebijakan Prabowo Subianto yang ingin memberikan peluang bagi TNI aktif untuk menjabat di kementerian atau lembaga non-militer.
Meski begitu, Fedi tetap membuka kemungkinan bahwa dirinya mungkin kurang update soal perkembangan terakhir. "Apa gue yang kurang update?" tanyanya.
Polemik seputar revisi UU TNI tampaknya masih akan terus berlanjut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok