Demo Tolak RUU TNI Diberitakan Media Internasional, Media Nasional Justru "Menguap"?

Top Post Ad

 

Repelita Jakarta - Demo tolak pengesahan RUU TNI di depan Gedung DPR/MPR seolah menguap karena tidak ada pemberitaan dari media nasional. Masyarakat yang paham tentang situasi negara saat ini menyadari bahwa ada berita lain yang sengaja diviralkan untuk menutupi kabar penting ini.

Dilansir melalui media sosial X dari akun @txtfromIR, beberapa media luar negeri justru mengabarkan unjuk rasa tolak RUU TNI di Indonesia. "Media internasional yang memberitakan aksi Tolak RUU TNI," tulis akun tersebut dalam caption unggahan.

Negara pertama yang mengabarkan aksi tersebut adalah Taiwan. Media Taiwan menulis judul, "Protes muncul di Indonesia atas perubahan undang-undang yang memungkinkan perwira militer aktif menjalankan peran ganda dalam jabatan pemerintah." Media tersebut menjelaskan bahwa para aktivis memperingatkan pemerintah bahwa kebijakan ini dapat merusak akuntabilitas.

Baca Juga

• Gigin Praginanto Kritik Penunjukan Pengurus Danantara: "Orang Titipan Semua, Bikin Indonesia Makin Gelap"
• RUU Polri Dinilai Ancam Eksistensi Pasukan Khusus TNI, Selamat Ginting Khawatir Kopassus Tak Lagi Dibutuhkan
• Sutisna Kritik Kinerja Menteri Kabinet Prabowo: Banyak Kebijakan Tidak Pro-Rakyat dan Komunikasi yang Buruk
• [BREAKING NEWS] Kebrutalan Aparat di Malang Saat Aksi Tolak Dwifungsi ABRI, Publik Ramai Laporkan Dugaan Pelanggaran HAM ke Dunia Internasional

Al Jazeera juga mengabarkan aksi demo warga sipil tolak RUU TNI melalui media sosial resminya di X. "Parlemen Indonesia telah meratifikasi undang-undang kontroversial yang mengizinkan anggota militer untuk memegang lebih banyak peran pemerintahan," tulis Al Jazeera dalam judul unggahannya. Foto Presiden Prabowo Subianto di tengah warga sipil digunakan sebagai ilustrasi berita.

Lembaga penyiaran internasional Jerman, Deutsche Welle (DW), turut mengabarkan aksi tolak RUU TNI. "Parlemen Indonesia telah mengesahkan revisi undang-undang militer yang menurut para kritikus akan memperluas peran angkatan bersenjata dalam kehidupan sipil," tulis DW dalam judul beritanya.

Selain itu, media-media internasional lain seperti KBS Korea Selatan, SCMP China, BBC News (World), The Straits Times, Reuters, dan New York Times juga meliput aksi tersebut. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok