Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dandhy Laksono Beberkan Jumlah Jenderal dan Kolonel TNI Berlebih: "Ibarat Perusahaan, Kebanyakan Direktur dan GM"

Top Post Ad

Sosok Dandhy Laksono, Sutradara Film Dokumenter 'Dirty Vote'

Repelita Jakarta - Jurnalis investigasi Dandhy Laksono membeberkan fakta terkait jumlah jenderal dan kolonel di TNI yang dinilai berlebih. Menurut data Daftar Susunan Personel (DSP), jumlah jenderal yang dibutuhkan hanya 1.114, namun saat ini jumlahnya mencapai 1.293. Artinya, ada kelebihan 179 jenderal.

Sementara untuk kolonel, jumlah yang dibutuhkan hanya 5.423, namun saat ini mencapai 5.661. Artinya, ada kelebihan 238 kolonel. “Sementara jumlah letnan sampai letkol kurang 45.000 personel,” kata Dandhy melalui unggahannya di X, Kamis (20/3/2025).

Dandhy mengibaratkan kondisi ini dengan struktur perusahaan. Menurutnya, situasi ini ibarat perusahaan yang kebanyakan direktur dan General Manager (GM), namun kekurangan manajer. “Ibarat perusahaan, lebih banyak direktur dan GM daripada manajer,” ucapnya.

Di sisi lain, revisi Undang-Undang (UU) TNI yang tengah digodok akan memperpanjang batas usia pensiun bagi TNI. Dandhy menilai hal ini akan memperburuk tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) di TNI dan mengorbankan masyarakat sipil. “Dan RUU TNI memperpanjang pensiun. Dan salah kelola manajemen SDM ini, bebannya sedang dilimpahkan ke sipil,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved