Ditemukan "Pabrik Planet" Berusia 30 Juta Tahun yang Tidak Sesuai Teori
Repelita Jakarta - Para astronom menemukan cakram gas dan debu pembentuk planet yang berusia 30 juta tahun, tiga kali lebih lama dari perkiraan teori sebelumnya. Penemuan ini dilakukan menggunakan Teleskop James Webb milik NASA dan menantang pemahaman lama tentang pembentukan planet di sekitar bintang muda.
Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa cakram protoplanet, yang menjadi bahan baku pembentukan planet, hanya bertahan sekitar 10 juta tahun. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa cakram ini dapat bertahan lebih lama pada bintang-bintang bermassa rendah.
Tim peneliti dari Lunar and Planetary Laboratory, Universitas Arizona, yang dipimpin oleh Feng Long, menemukan cakram protoplanet di sekitar bintang kecil bernama WISE J044634.16–262756.1B (J0446B). Bintang ini terletak di konstelasi Columba, sekitar 267 tahun cahaya dari Bumi.
"Dalam arti tertentu, cakram protoplanet memberikan kita gambaran bayi dari sistem planet, termasuk seperti apa Tata Surya kita mungkin tampak saat masih muda," kata Long, yang juga seorang Sagan Fellow di Lunar and Planetary Laboratory.
Biasanya, radiasi energi tinggi dari bintang muda menghilangkan gas dan debu dari cakram, menghentikan proses pembentukan planet. Namun, pada bintang kecil seperti J0446B, cakram ini mampu bertahan lebih lama karena radiasi yang lebih rendah.
"Meskipun kita tahu bahwa sebagian besar cakram menghilang dalam waktu 10 hingga 20 juta tahun, kita menemukan bahwa untuk jenis bintang tertentu, cakram ini bisa bertahan jauh lebih lama," jelas Long.
Penemuan ini memiliki implikasi besar bagi pemahaman kita tentang pembentukan planet. Cakram yang bertahan lebih lama memberikan waktu ekstra bagi planet untuk terbentuk, terutama di zona layak huni, di mana kondisi memungkinkan adanya air dalam bentuk cair.
Salah satu sistem yang menarik perhatian para ilmuwan adalah TRAPPIST-1, yang memiliki tujuh planet seukuran Bumi, dengan tiga di antaranya berada di zona layak huni. Bintang kecil seperti TRAPPIST-1 mungkin memiliki cakram protoplanet yang bertahan lebih lama, memungkinkan planet-planetnya terbentuk dalam lingkungan yang stabil.
"Untuk mendapatkan susunan orbit unik seperti yang kita lihat di TRAPPIST-1, planet-planetnya harus bermigrasi di dalam cakram, suatu proses yang membutuhkan keberadaan gas," kata Ilaria Pascucci, profesor ilmu planet di LPL yang turut menulis studi ini.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa komposisi kimia cakram di sekitar J0446B tetap stabil meskipun usianya sudah puluhan juta tahun. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kimia yang stabil dapat mendukung pembentukan planet dalam jangka waktu yang lebih panjang.
"Kami mendeteksi gas seperti hidrogen dan neon, yang menunjukkan bahwa masih ada gas primordial di cakram J0446B," kata Chengyan Xie, mahasiswa doktoral di LPL yang terlibat dalam penelitian ini.
Penemuan ini tidak hanya menantang teori lama tentang pembentukan planet tetapi juga membuka peluang baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Dengan memahami bagaimana cakram protoplanet bertahan lebih lama, para ilmuwan dapat mengungkap lebih banyak misteri tentang asal-usul planet dan kemungkinan adanya kehidupan di sistem bintang lain.
"Dengan memahami bagaimana sistem bintang bermassa rendah berevolusi, kita bisa mengisi kekosongan dalam album foto alam semesta," kata Long. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok