Repelita Jakarta - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap membantu Kejaksaan Agung dalam mengungkap kasus dugaan korupsi di Pertamina.
Dia mengaku memiliki rekaman suara dari semua rapat yang diikutinya selama menjabat sebagai Komisaris Utama.
“Saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di dalam,” kata Ahok dikutip dari Channel YouTube Liputan 6, Sabtu.
“Kalau semua periksa minyak, penerimaan buku tulis, pembelian beras mesti saya, kalau begitu kenapa mesti ada ratusan ribu pegawai, suruh keluar aja semua,” tambahnya.
Diketahui, Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina dari 25 November 2019 hingga 2 Februari 2024, menggantikan Tanri Abeng.
Sementara itu, dalam dugaan korupsi ini, Kejaksaan Agung menyebut kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun. Kasus ini berlangsung selama periode 2018-2023 dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp968,5 triliun atau sekitar Rp1.000 triliun.
Di tengah kasus ini, muncul desakan agar Ahok turut dipanggil dalam penyelidikan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyoroti pernyataan Ahok terkait rekaman rapat tersebut.
“Semua rapat di BUMN kalau gak salah memang direkam, apanya yang mau dibongkar dengan rekaman itu,” kata Andi Arief dalam akun X pribadinya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok