Repelita Jakarta - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjalani pemeriksaan selama lebih dari sembilan jam di Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di subholding Pertamina serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023.
Pemeriksaan berlangsung di Gedung Kejagung, dimulai sejak pukul 08.45 WIB.
Usai menjalani pemeriksaan, Ahok mengaku terkejut dengan banyaknya data yang telah dikumpulkan oleh penyidik.
Menurutnya, informasi yang dimiliki Kejagung jauh lebih rinci dibandingkan dengan yang ia ketahui selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ahok mengungkapkan bahwa penyidik telah menemukan indikasi fraud serta dugaan penyimpangan dalam transaksi yang terjadi di subholding Pertamina. Ia terkejut dengan detail informasi yang dipaparkan selama pemeriksaan.
“Ibaratnya saya cuma punya sekaki, dia sudah sampai kepala. Saya juga kaget dikasih tahu penelitian ini ada fraud apa, ada penyimpangan, transfer seperti apa dia jelasin, saya juga kaget,” ujar Ahok kepada wartawan usai pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Sabtu (15/3/2025).
Lebih lanjut, Ahok menjelaskan bahwa sebagai Komisaris Utama, perannya lebih kepada pengawasan dan tidak terlibat langsung dalam aspek operasional subholding Pertamina. Ia hanya menerima laporan terkait keuntungan serta kerugian perusahaan dari Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).
“Nah itu kan untung rugi, untung rugi,” jelasnya.
Ahok mengakui bahwa selama ini kinerja Pertamina terlihat berjalan dengan baik, sehingga ia tidak mengetahui secara rinci dugaan penyimpangan yang terjadi.
Oleh karena itu, ia meminta Kejagung untuk menelusuri data dari arsip rapat dan dokumentasi yang tersimpan di Pertamina.
“Nah jadi saya minta data, saya cuma sampaikan agenda rapat kita terekam, tercatat, silakan di Kejagung untuk meminta dari Pertamina,” kata Ahok.
Dalam pemeriksaan tersebut, Ahok menegaskan bahwa ia hanya memberikan informasi sesuai dengan yang ia ketahui. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk kembali memenuhi panggilan jika masih dibutuhkan.
“Mana yang kurang nanti setelah dia dapat data-data dari Pertamina, setelah mereka pelajarin, semua rapatkan kita ada rekaman, ada catatan, nanti kalau butuh saya lagi, ya saya datang lagi lah,” tandasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok