Repelita, Jember - Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video syur berdurasi lima menit yang diduga melibatkan seorang guru SD bernama Salsabila Rahma. Video tersebut menjadi viral dan menuai banyak spekulasi dari warganet.
Setelah namanya dikaitkan dengan video tersebut, Salsa akhirnya buka suara melalui unggahan di TikTok. Ia membantah tuduhan yang menyebut dirinya sebagai sosok dalam rekaman itu dan mengungkap beberapa poin klarifikasi mengenai kejadian yang ia alami.
Salsa menjelaskan bahwa ia baru saja putus dari mantan pacarnya sekitar tujuh bulan sebelum video itu beredar. Selama masa itu, ia lebih banyak menghabiskan waktu mendampingi ibunya dalam mengikuti pelatihan online selama enam bulan.
Dalam klarifikasinya, Salsa menduga bahwa video tersebut pertama kali disebarkan oleh mantan pacar onlinenya. Ia mengaku sempat menjalin hubungan dengan seorang pria yang dikenalnya melalui internet. Pria tersebut mengaku sebagai pengusaha sukses asal Kalimantan dan sering memberikan janji-janji manis.
“Aku habis putus dari mantan pacar tujuh bulan sebelum kejadian. Setelah putus, aku kebetulan diminta mendampingi ibu mengikuti pelatihan online selama enam bulan. Aku juga membantu ibu mengerjakan tugas karena aku cukup bisa mengoperasikan komputer,” ungkapnya.
Salsa menambahkan bahwa awalnya hubungan mereka berjalan seperti pasangan pada umumnya. Pria tersebut sering berjanji akan memberikan mobil dan mengunjungi tempat tinggalnya di Jember saat ulang tahunnya pada November 2024.
Namun, seiring waktu, komunikasi mereka mulai mengarah ke hal-hal yang lebih pribadi. Salsa yang merasa nyaman dan percaya akhirnya mengirimkan beberapa foto dan video pribadinya kepada pria tersebut.
Setelah mendapatkan foto dan video tersebut, pria itu mulai bersikap berbeda. Hubungan mereka merenggang hingga akhirnya terputus tanpa kabar.
Salsa pun mencoba melanjutkan hidupnya dan menjalin hubungan baru di dunia nyata. Namun, ia kemudian dikejutkan oleh kabar dari teman-temannya bahwa foto dan video pribadinya telah tersebar luas di media sosial.
Ia berusaha menghentikan peredaran konten tersebut, tetapi jumlah penyebar yang terlalu banyak membuatnya kesulitan. Selain itu, ia juga mengaku menerima ancaman dari beberapa pihak yang diduga terlibat dalam penyebaran video tersebut.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi terkait siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut. Kasus ini pun menjadi sorotan publik, terutama terkait perlindungan privasi dan keamanan digital bagi korban penyebaran konten pribadi.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok