Repelita, Jakarta - Tersangka kasus korupsi impor gula, Thomas Trikasi Lembong alias Tom Lembong, sempat melayangkan protes kepada petugas kejaksaan yang menghalanginya untuk berbicara dengan wartawan saat pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus), Jumat (14/2/2025).
Tom yang merupakan mantan Menteri Perdagangan tersebut menegaskan bahwa ia memiliki hak untuk berbicara kepada publik meskipun dalam status tahanan. “Saya punya hak untuk bicara. Wartawan ada di sini,” ucap Tom setelah pelimpahan berkas perkara di Kejaksaan.
Saat peliputan, Tom pun menjawab beberapa pertanyaan wartawan, meskipun petugas kejaksaan kerap menginterupsi dan mengingatkan bahwa pernyataan-pernyataan Tom bisa menyentuh pokok perkara. Hal ini membuat Tom merasa kesal dan meminta maaf kepada wartawan atas interupsi yang terjadi. “Saya diinterupsi tersebut. Maaf,” ujarnya.
Tom juga menjelaskan harapannya mengenai persidangan yang akan dijalaninya. Ia berharap agar proses hukum berjalan profesional dan kasus yang menjeratnya segera disidangkan. “Ini bukan pokok perkara. Ini proses. Jadi saya sudah ditahan tiga bulan. Dan buat saya itu agak lama,” kata Tom.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengonfirmasi bahwa selain berkas perkara Tom Lembong, penyidik Jampidsus juga melimpahkan berkas perkara tersangka lainnya, yaitu Charles Sitorus, yang juga terlibat dalam kasus yang sama. “Selanjutnya dilakukan proses tahap-II, penuntut umum selanjutnya akan menyusun surat dakwaan,” ujar Harli.
Selain Tom Lembong dan Charles Sitorus, terdapat sembilan tersangka lainnya dari pihak swasta yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi impor gula ini. Kasus ini diduga merugikan keuangan negara mencapai Rp 578 miliar sepanjang 2015-2016. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
