Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Resmikan Danantara, Tony Blair Jadi Anggota Dewan Pengawas

Top Post Ad

 foto

Repelita Jakarta - Kepala Badan Pelaksana (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, mengonfirmasi bahwa mantan Perdana Menteri Inggris, Sir Anthony Charles Lynton Blair, atau Tony Blair, menjadi anggota dewan pengawas Danantara.

"Iya, Tony Blair salah satunya," ujar Rosan pada Senin, 24 Februari 2025, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Namun, Rosan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan pemilihan Tony Blair untuk posisi tersebut.

Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa Rosan Roeslani ditunjuk sebagai CEO Danantara. Rosan akan dibantu oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO). Pandu Sjahrir, yang kini menjabat sebagai Ketua Pengembangan Keuangan Digital Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan Dony Oskaria, yang menjabat Wakil Menteri BUMN, akan berperan besar dalam pengelolaan dan pengembangan Danantara.

Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai Ketua Dewan Pengawas dan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Danantara yang akan berfokus pada sektor hilirisasi nikel dan pengembangan pusat data kecerdasan buatan. Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan bahwa alokasi dana gelombang pertama Danantara mencapai US$ 20 miliar untuk sekitar 20 proyek strategis nasional. Proyek-proyek tersebut mencakup hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

Prabowo menegaskan bahwa proyek-proyek ini akan menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendukung kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat. "Kami tidak mau lagi menjual sumber alam dengan murah, kami tidak mau jadi sumber raw material bagi bangsa lain," ujar Prabowo.

Dana sebesar US$ 20 miliar tersebut, menurut Prabowo, berasal dari hasil penghematan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. “Kami berhasil mengamankan lebih dari Rp 300 triliun, hampir US$ 20 miliar, dalam bentuk tabungan negara yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran,” jelas Prabowo.

Prabowo menambahkan bahwa Danantara bukan hanya lembaga pengelola dana investasi, tetapi juga instrumen pembangunan nasional. “Ini bukan sekadar dana investasi, melainkan alat pembangunan nasional yang akan mengubah cara mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved