Repelita Jakarta - M Rizal Fadillah, seorang pemerhati politik dan kebangsaan, menyoroti pernyataan Prabowo yang dianggap membawa rakyat ke dalam alam mimpi. Dalam tulisannya, Fadillah mengungkapkan kekecewaannya terhadap perkembangan politik yang terjadi setelah Prabowo menyuarakan dukungan untuk mantan Presiden Jokowi. Fadillah mengkritik sikap Prabowo yang, meskipun teriak dengan semangat, tampaknya gagal untuk mewujudkan janji-janji politiknya.
Menurut Fadillah, mimpi Prabowo untuk membawa Indonesia kembali ke UUD 1945 yang lebih adil dan menanggulangi kapitalisme serta oligarki ternyata hanya sebuah khayalan. Ketika Prabowo mencoba mengumumkan penghematan dengan merampingkan kabinet menjadi hanya 25 menteri, Fadillah menyebutnya sebagai angan-angan belaka yang tidak mewakili perubahan nyata.
Lebih lanjut, Fadillah menggambarkan berbagai mimpi lainnya yang dicanangkan Prabowo, seperti pemberantasan korupsi, pembukaan kasus pelanggaran HAM, hingga penyelesaian skandal PIK 2. Menurutnya, semua ini hanyalah retorika kosong yang tidak diikuti oleh tindakan nyata. Bahkan, Fadillah menilai bahwa Prabowo cenderung melindungi kepentingan politiknya sendiri daripada memperjuangkan keadilan bagi rakyat.
Fadillah juga mempertanyakan keberanian Prabowo dalam mengambil langkah tegas terhadap kasus-kasus besar yang telah lama menjadi sorotan publik, seperti pemberantasan korupsi dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM. Menurut Fadillah, Prabowo seharusnya bertindak lebih berani jika benar-benar ingin mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi negara ini.
Sebagai tambahan, Fadillah menyatakan bahwa Prabowo harus lebih berhati-hati dalam mengelola citra politiknya. Harapan rakyat yang disertai dengan teriakan semangat tidak akan berarti banyak jika tidak diimbangi dengan tindakan konkret yang dapat membawa perubahan bagi negara dan masyarakat. Dalam pandangan Fadillah, Prabowo adalah figur politik yang masih banyak bercakap tetapi tidak cukup memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan yang ada.
Fadillah mengakhiri tulisannya dengan pernyataan bahwa keberadaan Prabowo sebagai pengganti Jokowi tampaknya tidak menjanjikan perubahan yang berarti bagi rakyat Indonesia. Prabowo, dalam pandangan Fadillah, hanyalah sosok biasa yang belum menunjukkan bukti nyata kepemimpinan yang dapat diandalkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok