Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pendemo Disindir dengan Sebutan Mahasewa di TikTok, Netizen Beri Balasan Menohok

Top Post Ad

 Topik Mahasewa ramai menjadi pembicaraan di media sosial. (X)

Repelita Jakarta - Penampakan pendemo yang disindir sebagai "Mahasewa" viral di media sosial, khususnya di platform TikTok. Sebutan ini muncul setelah beberapa video aksi unjuk rasa Indonesia Gelap tersebar, dengan sejumlah akun mencap para pendemo sebagai mahasiswa sewaan yang diduga digerakkan oleh pihak tertentu.

Aksi unjuk rasa Indonesia Gelap sebelumnya sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial X dan TikTok, dengan berbagai tuntutan yang salah satunya adalah pencabutan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Selain itu, para mahasiswa juga meminta evaluasi terhadap kebijakan efisiensi dan menuntut pemerintah untuk melakukan riset lebih dalam sebelum mengeluarkan kebijakan.

Dalam salah satu video yang viral, beberapa mahasiswi terlihat saling bergandengan. Tak lama setelahnya, muncul komentar dari akun @bak*** yang menuduh mereka sebagai bagian dari "Mahasewa Solo". Istilah "Mahasewa" sendiri merupakan sindiran yang menyebut mahasiswa sebagai pihak yang disewa untuk tujuan politik tertentu.

Komentar ini langsung memicu balasan dari netizen yang menyanggah tuduhan tersebut dan memberikan respons yang tajam terhadap akun yang dianggap sebagai buzzer. Salah satu komentar balasan yang viral menyebutkan, "UKT kita jauh lebih tinggi mas kalau dibandingkan sama buzzer modelan kaya lo", yang segera dibagikan ulang oleh akun @tanyarlfes.

Topik Mahasewa menjadi sangat ramai diperbincangkan di media sosial, dengan lebih dari 2.400 retweet dan 29 ribu tanda suka untuk unggahan yang membantah tuduhan tersebut. Selain itu, beberapa netizen juga melakukan aksi 'sweeping' terhadap akun-akun yang diduga buzzer di TikTok. Akun-akun tersebut diketahui sempat berupaya menandingi tagar Indonesia Gelap dengan narasi yang berlawanan.

"Orang yang ngeledek mahasiswa bisa disewa, pasti nggak pernah jadi mahasiswa," tulis @yeestis.

"Zaman kolonial VOC juga begitu, banyak warlok yang berkhianat sama para pejuang mereka selalu nyinyir sama apa yang dilakukan pejuang. Untung dulu nggak ada medsos jadi nggak bisa di-tag VOC-nya," komentar @a**o*BL.

"Honor buzzer melawan cicilan Aerox dan iPhone," cuit @u**o*ss.

"Template buzzer: anak abah, barisan sakit hati, mahasewa. Yaelah giliran mau memperjuangkan hak warga negara malah dibilang sewaan, kocak," ungkap @nmerse.

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved