Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Korupsi Pertamina Jadi Olokan, Netizen: Bukan Cuma Merugikan Negara, Tapi Merusak Mesin

Top Post Ad

Repelita Jakarta - Kasus dugaan korupsi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga kini menjadi sorotan publik dan bahan olok-olokan di media sosial.

PT Pertamina Patra Niaga diduga melakukan praktik korupsi besar-besaran dengan membeli Pertalite yang kemudian dicampur (blending) menjadi Pertamax di depo penyimpanan, dengan jumlah mencapai Rp 193,7 triliun. Angka fantastis ini mencuat pada awal 2025, menambah kegemparan atas tata kelola energi di Indonesia.

Menurut Kejaksaan Agung (Kejagung), dalam pengadaan produk kilang oleh Pertamina, seorang tersangka berinisial RS diduga terlibat dalam pengadaan yang tidak sesuai prosedur. Pertamina membeli bahan bakar Ron 90 (Pertalite) yang lebih murah, kemudian mengubahnya menjadi Ron 92 (Pertamax) di depo, padahal pengoplosan tersebut dilarang.

“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah, yang kemudian dilakukan blending di storage/depo untuk menjadi Ron 92,” kata Kejagung dalam keterangan yang dirilis pada Selasa, 25 Februari 2025. “Hal tersebut tidak diperbolehkan,” tegas Kejagung.

Kontroversi ini tidak hanya memicu kemarahan publik, tetapi juga membuat nama Pertamina menjadi bahan ejekan di media sosial, terutama di TikTok. Salah satu konten kreator @heri-horeh dengan sindiran tajam menyebutkan, “Para koruptor Pertamina hebat, korupsinya bukan cuma merugikan negara, tapi juga merusak mesin.”

Watch on TikTok


Lewat video TikToknya, @heri-horeh juga melontarkan sindiran pedas dengan humor khas, “Gue udah bela-belain nggak beli bensin eceran takut dioplos, eh malah dioplos di pusatnya,” ujar kreator tersebut. Ia melanjutkan, “Pantasan motor gue setiap hari selimutan mulu, kecewa dibohongin.”

Netizen yang kecewa dengan kasus ini menyoroti betapa tragisnya situasi ini, merasa menjadi korban dari praktik yang merugikan masyarakat, bahkan sampai kepada kinerja mesin kendaraan mereka.

Lebih jauh lagi, kreator ini mengkritik keadaan Indonesia yang semakin suram, dengan adanya praktik monopoli dan korupsi yang merajalela. “Makanya cocok banget Indonesia dibilang negara berkembang, berkembang biak malingnya,” pungkasnya dalam video yang viral itu.

Kasus ini tak hanya menjadi bahan candaan di media sosial, tetapi juga membuka tabir kelam tata kelola energi di Indonesia. Kejaksaan Agung kini tengah menyelidiki lebih lanjut kasus ini, yang bisa mengarah pada tindak pidana korupsi dengan kerugian negara yang sangat besar.

Hingga saat ini, masyarakat menunggu kelanjutan kasus ini dan berharap agar pihak berwenang dapat menuntaskan investigasi secara transparan dan memberikan keadilan kepada publik.

Sindiran yang beredar di media sosial menjadi bukti betapa besar rasa kecewa masyarakat terhadap tata kelola Pertamina dan sektor energi secara umum.

Kini, tidak hanya Pertamina yang harus menghadapi sorotan tajam, tetapi juga pihak-pihak terkait yang diduga terlibat dalam praktik kecurangan ini. Keputusan Kejaksaan Agung dan tindak lanjut dari kasus ini tentu akan menjadi perhatian publik, karena ini bisa berpengaruh besar pada integritas sektor energi di Indonesia.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

 

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved