Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kisruh Gagal SNBP, Tanggung Jawab Siapa?

Top Post Ad

Kisruh Gagal SNBP, Tanggung Jawab Siapa?

Repelita Jakarta - Ratusan siswa di berbagai daerah terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat dugaan kelalaian pihak sekolah dalam mengelola Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kegagalan ini memicu aksi protes hingga demo di beberapa sekolah, dengan siswa menuntut pertanggungjawaban pihak yang berwenang.

Dalam berbagai laporan, siswa menyalahkan oknum guru dan sekolah yang diduga lalai dalam mengurus administrasi data mereka. "Kami sudah berjuang menjaga nilai selama tiga tahun, tapi malah gagal hanya karena kelalaian sekolah," ujar salah satu siswa yang mengikuti aksi protes.

Situasi ini menimbulkan kemarahan orang tua yang merasa anak mereka dirugikan. Mereka menuntut dinas pendidikan dan pihak sekolah segera bertindak untuk menyelesaikan masalah ini. Beberapa sekolah berupaya meredam ketegangan dengan menawarkan bimbingan belajar gratis bagi siswa yang ingin mengikuti jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), tetapi trauma akibat kegagalan SNBP tetap membekas.

Sementara itu, di Kota Sambas, SMAN 1 Sambas melaporkan bahwa mereka telah menyelesaikan PDSS tepat waktu dan memastikan seluruh siswa eligible dapat mendaftar SNBP. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak terjadi di semua sekolah, melainkan di sekolah-sekolah yang dinilai kurang sigap dalam pengelolaan data.

Kisruh ini menyoroti pentingnya tanggung jawab semua pihak dalam proses pendidikan. Guru, sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa, harus lebih disiplin dalam menjalankan tugasnya. "Bagaimana bisa guru mengajarkan kedisiplinan kepada siswa, jika mereka sendiri tidak menyelesaikan tugas dengan baik?" kata seorang pengamat pendidikan.

Selain itu, siswa juga harus lebih aktif mengawasi proses administrasi sekolah mereka agar kejadian serupa tidak terulang. Orang tua pun memiliki peran penting dalam mengawal pendidikan anaknya, tidak hanya ketika masalah sudah terjadi, tetapi sejak awal proses berlangsung.

Pada akhirnya, kisruh gagal SNBP ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Jika koordinasi antara siswa, guru, dan orang tua berjalan dengan baik, masalah seperti ini bisa dicegah sebelum terjadi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved